JAKARTA, KOMPAS.com - Lima perguruan tinggi negeri ikut serta dalam upaya pergerakan era kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia melalui pengembangan mobil listrik nasional atau biasa disebut Molina.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyatakan, mereka adalah Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Memiliki peran berbeda, kelima perguruan tinggi itu bersama-sama ikut serta mengembangkan Molina, yang sudah dimulai sejak tahun 2012. Berbagai kajian dilaksanakan, harapannya kelak akan muncul mobil ciptaan anak bangsa.
Baca juga: Luhut: Indonesia Siap Kelola Limbah Baterai Kendaraan Listrik
"Masing-masing memiliki peranan dan mereka terikat sehingga bisa diwujudkan dalam satu bentuk mobil listrik," kata Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe di Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 di Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Peran yang diemban antara lain ialah pengembangan baterai, sistem kontrol, desain, uji laik jalan (prototipe), dan sebagainya.
Baca juga: Tanpa Insentif 50 Unit Mitsubishi Outlander PHEV Terjual
Kabar terbaru, Tim Jambore Kendaraan Listrik Nasional 2019 dari ITS baru menyelesaikan perjalanan 900 kilometer Surabaya-Jakarta dengan mobil listrik.
"Secara teknologi, saya kira perguruan tinggi atau litbang kita bisa menguasai komponen-komponen dari teknologi kendaraan listrik," ujar Jumain.
Beberapa fasilitas juga ikut dibangun di perguruan tinggi guna mempercepat pengembangan mobil listrik, seperti di ITS dan ITB. Fasilitas ini meliputi vokasi untuk pengembangan dan training sumber daya manusia, serta tempat pengujian kendaraan listrik.
Baca juga: Ribuan Mobil dan Motor Listrik Sudah Beredar di Jakarta
"Kita sudah menguasai tingkat teknologi yang dibutuhkan, jadi tidak perlu ada keraguan. Paling penting, bagaimana kita mengintegrasikan kemampuan yang ada dan membangun ekosistem yang baik untuk kendaraan listrik baik pemerintah, dunia usaha, dan komponen lainnya," katanya.
Pengembangan yang dilakukan kelima perguruan tinggi ini didanai oleh pemerintah, yaitu Kemenristekdikti bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Hasil dari studinya, akan jadi pertimbangan dan pengkajian pengembangan mobil listrik di dalam negeri, termasuk di dalamnya produksi mobil listrik asli Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.