Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Cikampek Ditutup, Simak Cara Aman Pilih Jalur Alternatif

Kompas.com - 03/07/2019, 10:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) telah menutup sebagian jalan tol Jakarta-Cikampek sejak Senin (1/7/2019) sampai Jumat (5/7/2019) nanti. Demi keamanan dan kelancaran jalan, para pengguna jalan disarankan untuk mengambil rute lain, beralih ke jalur alternatif dengan masuk jalan arteri.

Pengguna kendaraan bisa memanfaatkan ponsel pintar untuk mencari jalur alternatif terbaik agar terhindar dari kemacetan. Tetapi, memilih jalur alternatif jangan sembarangan, apalagi kawasan tersebut belum pernah digunakan sebelumnya.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) berpendapat bahwa, memiliki jalur alternatif yang berbeda dari kebanyakan orang memang baik. Sebab, memiliki lebih dari satu jalur cadangan disarankan. Tapi jangan sampai lupakan keselamatan dan keamanan berkendara.

Baca Juga : Tol Cikampek Ditutup, Jasa Marga Sarankan Lewat Jalur Lain

"Bila mengacu kepada kondisi kemacetan di daerah Bekasi dan sekitarnya termasuk arteri Cikampek, jalan alternatif memang tak semuanya mendukung. Sehingga pengendara harus pintar dalam memilihnya," kata Sony kepada Kompas.com, Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Paling tidak, lanjut Sony, jalan alternatif tersebut memiliki penerangan jalan, tersedia fasilitas umum sepanjang jalan, cukup ramai kendaraan, juga medan jalanan cocok dengan kendaraan yang digunakan. Tidak menggunakan perhiasan mencolok saat di dalam mobil juga perlu agar mengurangi risiko tindak kriminal.

"Jalur alternatif yang memutar sedikit itu tak masalah, asalkan aman dan sudah ditelusuri lebih dahulu. Sebab rute yang lebih pendek cenderung akan lebih padat kendaraan. Lalu jangan menganggap setiap jalan itu aman, tetap waspada," ujar Sony.

Baca Juga : Atur Siasat Lewat Tol Cikampek Agar Tak Tua di Jalan

"Terakhir, disiplin untuk istirahat di tempat yang telah disediakan seperti rest area ketika perjalanan masih panjang. Hal ini dilakukan agar emosi pengendara tidak meluap karena terlalu letih mengemudi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau