Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Helm Anti Begal Karya Siswa SMKN 1 Purworejo

Kompas.com - 27/09/2018, 09:22 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya kejahatan begal sepeda motor, membuat dua siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Purworejo, Gde Bagus dan Agung Budi, menciptakan teknologi helm anti begal. Melalui mikrokontroler, helm tersebut terkoneksi dengan sistem kelistrikan yang ada pada motor.

Bukan sekadar kecapan, kedua siswa ini pun langsung mempraktikan cara kerja fitur anti begal yang disematkan pada helm full face. Jadi, saat begal merampas motor dan hendak melairkan diri, pemilik cukup menekan tombol yang ada pada helm untuk mematikan sistem kelistrikan motor.

"Tombol tersebut mengirim sinyal frekuensi ke modul yang ada di sepeda motor dan seketika mematikan kelistrikan serta membunyikan sirine pada motor untuk menarik perhaian orang di sekitar," ujar ucap Eko Wahyu selaku guru pembimbing jurusan Teknik Kendaraan-bermotor Ringan (TKR) SMKN 1 Purworejo kepada Kompas.com, Senin (24/9/2018).

Baca juga: Perlukah Fitur Tear off Pada Helm Harian?

Menurut Eko, sinyal yang dikirim dari helm mampu jangkauan sekitar 50 meter. Sinyal tersebut memberikan perintah untuk mematikan kelistrikan dari koil yang ada pada sepeda motor. Dalam sesi demonstrasi, motor yang dikendarai oleh begal langsung mati dan tidak bisa kembali hidup sebelum tombol pada helm di off kembali.

Siswa SMKN 1 Purworejo praktikan teknologi helm anti begalSTANLY RAVEL Siswa SMKN 1 Purworejo praktikan teknologi helm anti begal

"Saya berdua merancang dan bikin ini karena sempat marak aksi begal di jalan raya. Idenya saya tempatkan pada helm karena memang pelaku begal biasanya hanya ambil motor saja sedangkan helm tetap dipakai korban," kata Agung di waktu yang sama.

Baca juga: Menarik, Helm Ini Bawa AC untuk Kenyamanan Pengendara Motor

Agung menjelaskan bila sampai saat ini teknologi yang ditemukannya masih dalam tahap pengembangan. Selain tombol, ia juga sudah mencoba menggunakan fitur perintah suara, namun penggunaan voice command tidak efektif karena membuat baterai cepat habis.

"Rencana produksi massal masih kita kembangkan dulu, karena nanti kita ada penyempurnaan lalu dipatenkan. Nantinya fitur ini bisa diterapkan pada segala jenis helm, makanya kami ini sedang kembangkan lagi," kara Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com