TANGERANG, KOMPAS.com – Produsen otomotif roda empat PT Sokonindo Automobile (Sokon dan DFSK),mempraktikan strategi defensif dalam persaingan di pasar. Merek asal China itu, mengaku masih mempertahankan harga jual, Glory 580, walaupun terpukul penguatan dollar AS atas rupiah.
Alexander Barus, CO-CEO PT Sokonindo Automobile (DFSK) mengatakan, mereka bukannya kebal terhadap pelemahan rupiah, hanya saja mereka mengaku rela untuk membiarkan keuntungannya sedikit menguap, karena tak menaikkan harga jual.
Ini menjadi salah satu komitmen untuk panjang umur di dalam negeri, di mana mereka berupaya keras untuk menanamkan kepercayaan kepada masyarakat Indonesia.
“Bukan kebal terhadap penguatan dollar AS, tapi tahu bahwa untung kami berkurang, dan kami masih mempertahankan harganya,” ujar Alexander kepada KOMPAS.com, Kamis (2/8/2018).
Baca juga: Mau Panjang Umur di Indonesia, Ini Komitmen DFSK
Alexander mengungkapkan, bahwa posisi harga merupakan salah satu strategi mereka ketika bermain di pasar dalam negeri.
“Salah satu strategi kami tentu masalah kompetisi di harga, price strategy, di mana kami tak bisa lengah. Karena sekarang ini pasar SUV begitu ramai, sudah mulai kelihatan bahwa perang harga sepertinya akan terjadi, tetapi kami tetap bertahan,” ujar Alexander.
Meski begitu, Alexander tak mau mengungkapkan kapan mereka bakal bertahan untuk terus mempertahankan harga. Tentu saja, sebelum itu terjadi harapannya rupiah akan kembali menguat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.