BOGOR, KOMPAS.com - Mobil bergenre city car atau yang banyak dijual di Indonesia dengan julukan low cost green car, umumnya memiliki dimensi lebih kecil dibanding jenis lainnya. Ukuran ini ternyata berpengaruh ke sopir truk ketika jalan berdampingan di jalan.
Dealer Skill Development Manager Honda Prospect Motor (HPM) Onsert Ophirio menyebut truk memiliki titik buta atau blind spot yang cukup besar. Menurut Onsert, pengguna truk seringkali kurang menyadari keberadaan mobil sejenis city car atau LCGC.
Atas dasar itu, Onsert menilai pengendara city car atau LCGC perlu memberikan isyarat ketika ingin menyalip truk di jalan berkarakter cepat seperti tol. Tujuannya agar sopir truk menyadari keberadaan mobil.
Baca juga: 76 Persen Kecelakaan Terjadi Ketika Menyalip
"Mobil-mobil sejenis LCGC ataupun city car seringkali tidak terlihat oleh sopir truk. Jadi sebaiknya perlu menyalakan lampu dim sekali agar sopir truk menyadari keberadaan mobil kita," kata Onsert dalam kegiatan Honda Safety Driving Clinic di kawasan Sirkuit Sentul, Bogor, Minggu (15/7/2018).
Mengutip laman Nissan Indonesia, disebutkan bahwa meski umumnya mobil yang lebih cepat bergerak di lajur paling kanan dan yang paling lambat berada di sebelah kiri, sering ditemui juga kendaraan yang melaju pelan justru menempati lajur kanan. Menunggu agar lajur kosong tentu butuh waktu lama.
Karena itu jika memang ingin mendahului kendaraan lain, pengemudi mobil perlu memberikan tanda klakson atau kedipan lampu. Tujuanya agar kendaraan yang lebih lambat tadi minggir dari lajur kanan.
Baca juga: Soal Menyalip, Jangan Asal-asalan Ada Tekniknya
"Faktor yang terpenting dari semua itu adalah bagaimana memberikan tanda kepada orang lain ketika ingin mendahului," tulis Nissan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.