Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Lubang di Cikampek, Jangan Ngerem dan Pindah Lajur Mendadak!

Kompas.com - 03/06/2018, 07:33 WIB
Alsadad Rudi,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Permukaan jalan tol Jakarta-Cikampek saat ini terpantau banyak yang berlubang.

Kondisi itulah yang terpantau saat tim Merapah Trans Jawa 3 Kompas.com menempuh etape pertama Jakarta-Pekalongan, Sabtu (2/6/2018).

Baca juga: Perjalanan Merapah Trans Jawa 3 Resmi Dimulai

Saat melintas di tol Jakarta-Cikampek, kondisi permukaan jalan tidak mulus dan banyak lubang di mana-mana.

Pembangunan Tol Jakarta-Cikampek Elevated sudah memasuki wilayah Karawang.KOMPAS.com/Farida Farhan Pembangunan Tol Jakarta-Cikampek Elevated sudah memasuki wilayah Karawang.

Di sepanjang rute ini memang sedang banyak kegiatan pembangunan infrastruktur, seperti light rail transit (LRT) hingga tol layang.

Menghadapi kondisi seperti ini, pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menyarankan agar pengemudi tidak sembarangan mengerem atau pindah lajur. Sebab tindakan seperti ini bisa mengakibatkan kecelakaan.

Baca juga: Kenaikan Jumlah Kendaraan Saat Mudik Akan Terjadi di 5 Gerbang Tol

"Sebab kalau mengerem atau pindah lajur ke kiri tiba-tiba, bisa tersambar kendaraan yang datang dari arah belakang maupun samping," ucap Jusri.

Rusaknya akses menuju gerbang tol Karawang Timur 1 menyebabkan laju kendaraan tersendat. Pada jam berangkat dan pulang kerja, kemacetan berimbas pada Jalan Raya Klari-Cikampek.KOMPAS.com/Farida Farhan Rusaknya akses menuju gerbang tol Karawang Timur 1 menyebabkan laju kendaraan tersendat. Pada jam berangkat dan pulang kerja, kemacetan berimbas pada Jalan Raya Klari-Cikampek.

Menurut Jusri, mengerem atau pindah lajur bisa dilakukan jika kondisi aman. Dalam arti tidak ada kendaraan lain dari arah belakang maupun samping.

Jika lalu lintas sedang ramai, Jusri menyarankan pengemudi untuk melewati saja lubang jalan tanpa mengubah kecepatan.

Karena dengan mempertahankan kecepatan, ada potensi mobil akan "floating" alias mengambang dan mencegah perpindahan distibusi bobot ke roda depan.

Baca juga: Pemerintah Diminta Siapkan Penerangan yang Cukup di Tol Fungsional

"Kadang-kadang seseorang yang berpengalaman justru (saat menjumpai lubang) dia akan gas. Supaya bobot momentum distribusi bobot pindahnya ke roda belakang," ucap Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau