Situasi Lorenzo di Ducati Tak Sama dengan Rossi

MUGELLO, KOMPAS.com - Pebalap Ducati Andrea Dovizioso menilai kesulitan yang dialami rekan setimnya, Jorge Lorenzo tak sama dengan yang dulu pernah dialami Valentino Rossi.

Menurut Dovizioso, motor balap Ducati tidak kompetitif saat Rossi masih berada di tim tersebut.

Saat itu, kata Dovizioso, motor Ducati sangat khusus karena hanya bisa dikendarai satu orang, yakni Casey Stoner.

Baca juga: Masa Depan Lorenzo Diputuskan Setelah Mugello

"Saya tidak ingin mengatakan bahwa motornya tidak kompetitif, karena Stoner memenangkan balapan dengan itu. Tapi itu adalah motor yang sangat jauh dari apa yang kita miliki hari ini di Ducati," kata Dovizioso dikutip dari Motorsport, Senin (28/5/2018).

JOSE JORDAN/AFP PHOTO Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi saat masih bersama di Yamaha.

Rossi memang pernah mengalami situasi mirip Lorenzo. Setelah pindah dari Yamaha, ia tampak kesulitan memenangkan balapan saat sudah pindah ke Ducati.

Legenda hidup MotoGP ini hanya dua musim di pabrikan Borgo Panigale, sebelum akhirnya balik kembali ke Yamaha.

Kendati demikian, Dovizioso menilai situasi Rossi di Ducati tidak bisa disamakan dengan Lorenzo saat ini. Sebab Dovizioso menilai Ducati sudah punya motor yang kompetitif dan bsa dikendarai semua pebalap.

Baca juga: Rossi Komentari Performa Lorenzo di Ducati

"Untuk itu kita harus membedakan situasi yang dialami Valentino dan Jorge. Ducati sekarang kompetitif, sangat cepat dan para pebalap bisa mengendarainya dengan baik," ucap pria berkebangsaan Italia ini.

MOTOGP.COM Jorge Lorenzo Sebelum Terjatuh di Sirkuit Qatar

Lorenzo mulai bergabung di Ducati setelah pindah dari Yamaha pada akhir 2016. Selama hampir dua tahun di Ducati, ia tampak kesulitan di tim barunya.

Jika semasa di Yamaha ia bisa meraih tiga titel juara dunia, maka kini untuk meraih podium pun sulit.

Baca juga: Prediksi Masa Depan Lorenzo, Balik ke Yamaha?

Sepanjang musim ini, posisi terbaik Lorenzo hanya finis keenam pada GP Perancis di Sirkuit Le Mans. Pada musim lalu, ia hanya finis di urutan ketujuh klasemen akhir.