JAKARTA, KOMPAS.com – Langkah PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) menghadirkan SUV premium CX-9 di dalam negeri lumayan jitu. Produk yang setelah sembilan tahun baru mendapat penyegaran ini, diklaim mendapat respons baik dari konsumen.
Roy Arman Arfandy, Presiden Direktur EMI, mengatakan, kalau konsumen yang berminat CX-9 harus antre atau inden sekitar 2-3 bulanan. Ini karena supply-nya tidak sesuai dengan permintaan yang besar.
Karena itu, Mazda Indonesia sedang mengajukan proposal baru untuk penambahan jumlah kuota dari pihak Jepang. Mengingat pengiriman yang ada saat ini tidak mencukupi permintaan pasar.
“Demand cukup bagus, memang harganya cukup mahal Rp 800 juta, tapi banyak orang bilang value for money. Jadi cukup tinggi permintaanya saat ini, dan kami sedang meminta tambahan lagi ke Jepang,” ujar Roy.
Baca juga: Jualan Mazda Melonjak 200 Persen, EMI Sebut Masih Kurang
Saat ini, kata Roy, jatah yang diberikan oleh prinsipal Jepang buat Indonesia hanya 50 unit sampai 60 unit saja. Sementara permintaan yang baru diajukan EMI buat kuota CX-9 sebesar 70 unit per bulanya.
Terkait jumlah penjualannya Januari sampai April 2018 sendiri, Mazda CX-9 berhasil terserap pasar sampai 250 unit samai 300 unit, mana kalau di bagi rata-rata perbulannya terjual 60 unit sampai 70 unit.
“Mazda CX-9 itu marketnya buat profesional mapan, model middle-up, karena harganya juga Rp 800 jutaan. Saya melihat juga banyak level GM, Senior Management, Direksi, dari perusahaan-perusahaan yang ambil CX-9,” kata Roy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.