Jakarta, KOMPAS.com - Ban tubeless adalah jenis ban yang tidak memerlukan penggunaan ban dalam. Dengan menggunakan ban tubeless, pengendara sepeda motor bisa lebih aman, karena bila tertusuk paku atau benda tajam lain, tidak perlu khawatir ban langsung kempis.
Hanya saja, benda tajam tersebut harus tetap dikeluarkan agar lapisan ban bisa kembali ditambal. Tapi, masih banyak perlakuan salah saat menambal ban tubeless yang bocor, terutama bila melakukan perbaikan di bengkal seadanya.
Menambal permukaan ban tubeless ternyata ada metodenya. Karena bila asal atau hanya dengan cara langsung menusuk dan menyumpal karet ban yang bocor, ternyata bisa merusak struktur komponen ban.
"Biasa ditemui kebanyakan pakai cara string, atau tusuk dan sumpal. Dalam situasi darurat mungkin maklum yah, tapi bila lagi sial bisa bikin ban jadi rusak karena ada bagian dari komponen tertusuk," kata Rudi teknisi Planet Ban di Condet, Jakarta Timur.
Menurut Rudi, cara string memang cepat dan mudah. Tapi dampak dari cara menusuk bisa mengakibatkan kerusakan pada lapisan kawat yang membuat struktur ban jadi rusak, seperti tidak rata atau bisa menimbulkan benjolan.
"Biasanya kami tawarkan dibuka dulu dari pelek seperti menambal ban reguler. Lubang tadi ditambalnya dari bagian dalam bukan tusuk dari luar. Secara waktu pengerjaan lebih lama memang, tapi cara ini lebih aman," kata Rudi.
Promo Planet Ban
Planet Ban bakal bagi-bagi hadiah dengan total Rp 2 miliar buat konsumen. Deden Hendra Sakti, Kepala Divisi Komersial dari Planet Ban, mengungkapkan total hadiah Rp 2 miliar tersebut diundi dalam dua periode. Periode pertama mulai 1 Februari 2018 hingga 30 Juni.
"Untuk mengapresiasi dan semakin meningkatkan kepuasan pelanggan, sepanjang 2018 kami akan mengundi 1.001 orang konsumen yang terdaftar sebagai anggota Planet Ban untuk memenangkan total hadiah senilai Rp 2 miliar," ujar Deden di Jakarta, Selasa (13/3/2018).
Dengan menjadi anggota Planet Ban, pelanggan dapat merasakan berbagai pelayanan ekstra, seperti pengisian angin nitrogen ban gratis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.