Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biar Dilihat Dunia, Bus Listrik “Anak Bangsa” Bakal Dites di Bandara

Kompas.com - 05/03/2018, 13:52 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com — Bus listrik milik PT Mobil Anak Bangsa (MAB) sudah merampungkan prototipe satu dan dua. Merek mobil nasional pendatang baru ini tinggal menunggu waktu lagi untuk punya protoipe ketiga dan diproduksi massal.

Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko yang juga sebagai penggagas MAB mengatakan, pengujian selanjutnya akan dilakukan di bandara-bandara. Ibaratnya sambil menyelam minum air, pengetesan di bandara, sekaligus mengenalkan produk dalam negeri kepada internasional.

“Harapan saya agar masyarakat internasional bisa melihat, kami akan menaruhnya di airport terlebih dahulu, skala kecil. Kami sudah komunikasi dengan pihak bandara, akan diuji coba selama 20 jam, nanti akan kami lihat kelemahannya ada di mana,” tutur Moeldoko, Kamis (1/3/2018).

Baca juga: Soal Anggapan Politisasi Bus Listrik, Moeldoko Serahkan ke Rakyat

Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko, Kepala Staff Kepresidenan (KSP) bersama bus listrik PT Mobil Anak Bangsa yang digagasnya.KOMPAS.com / GHULAM M NAYAZRI Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko, Kepala Staff Kepresidenan (KSP) bersama bus listrik PT Mobil Anak Bangsa yang digagasnya.

Moeldoko mengatakan, setidaknya ada dua bandara yang sudah mengaku siap, pertama di Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng dan Bandara Ngurah Rai di Bali. Namun, terkait kapan uji coba mulai dilakukan, Moeldoko belum memberikan kepastian.

“Realisasi secepatnya, dirut sudah meminta kepada saya untuk uji coba. Nantinya kalau kami di sini sudah selesai, kami coba satu minggu di airport dan satu minggu di luar, mungkin satu minggu kami taruh di Gambir atau di mana, siapa yang mau ke airport bisa naik itu,” ujar Moeldoko.

Selain ke bandara, Moeldoko menturkan, bus listriknya juga kemungkinan besar bisa cocok digunakan untuk keperluan TNI, kemudian juga pemda untuk menjemput pegawainya. Kendaraan listrik ini disebut lebih efisien, sedikit perawatan, dan sangat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau