Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASEAN Bersatu Hadapi Industry 4.0, Otomotif Salah Satunya

Kompas.com - 30/01/2018, 10:25 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KOMPAS.com – Pada pertemuan multilateral dengan delegasi negara-negara ASEAN, dalam kegiatan World Economic Forum (WEF) 2018 di Davos, Swiss, Sabtu (27/1), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto membahas soal kerjasama negaran Asia Tenggara dalam menghadapi era Industry 4.0.

Airlangga menuturkan, kalau negara-negara anggota ASEAN sepakat melakukan kerja sama ekonomi yang komprehensif, dalam menghadapi revolusi industri keempat tersebut.

Sektor-sektor manufaktur yang sedang dikembangkan, agar menjadi kekuatan unggul di tingkat regional Asia Tenggara, di antaranya industri otomotif, elektronika, makanan dan minuman, serta textile clothes footwear (TCF).

“Di Indonesia, kelompok manufaktur tersebut telah menjalankan sistem Industry 4.0,” kata Airlangga dalam siaran resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (29/1/2018).

Pada era Industry 4.0, sektor industri mengimplementasikan otomasi dalam proses produksinya, yaitu pemanfaatan tenaga robotic, yang terhubung dengan internet dalam pengoperasiannya. Setidaknya sudah ada beberapa merek yang sudah menggunakan robot, seperti Toyota dan pabrikan asal China Wuling dan Sokon.

Baca juga : Merek China Sokon, Resmikan Pabrik di Tangerang

Jalur produksi Toyota All-New Kijang Innova di pabrik Toyota Motor Manufacturing Indoneisa (TMMIN) di Karawang I, Senin (16/11/2015).Febri Ardani/KompasOtomotif Jalur produksi Toyota All-New Kijang Innova di pabrik Toyota Motor Manufacturing Indoneisa (TMMIN) di Karawang I, Senin (16/11/2015).

Menperin juga meyakini, pada empat sektor yang sedang dipacu bersama negara-negara ASEAN, daya saing industri Indonesia dinilai cukup kompetitif. Misalnya pada sektor otomotif, selain punya pasar domestik yang besar, Indonesia juga menjadi basis produksi dari beberapa perusahaan otomotif dunia.

“Pemerintah menargetkan, produksi otomotif Indonesia bisa menembus angka 2,5 juta unit pada tahun 2020, demi bersaing di kancah global,” ujar Airlangga.

Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan industri alat angkutan mencapai 5,63 persen, atau di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,06 persen pada kuartal ketiga 2017. Sektor ini juga jadi salah satu kontributor terbesar pada pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor industri pengolahan nonmigas, yang mencapai 10,11 persen.

“Kami meyakini ASEAN akan menjadi kawasan yang mampu memimpin sebagai future of production, dengan basis internet of everything sabagai infrastruktur utamanya,” ungkap Airlangga. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com