Jakarta, Kompas.com – Arogansi pesepeda motor di jalan muncul dari berbagai macam faktor, namun ada dua hal utama yang jadi sorotan belakangan ini, yaitu jenis motor dan berkendara berkelompok.
Jusri pulubuhu Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menjelaskan, seseorang yang dalam sisi kehidupan lainnya sangat menjunjung tinggi etika bisa berubah berubah sikap saat menunggangi motor tertentu. Motor memberikan aura dan karakter yang bisa mempengaruhi biker.
“Biker, apalagi yang menggunakan atribut atau sesuatu maka memunculkan eksklusivitas sampai arogansi. Karakter bawaan motor antara lain, ngebut, geber-geber, dan merasa superior,” sebut Jusri, Minggu (21/1/2018).
Menurut Jusri motor yang memberikan dampak negatif buat biker tidak terpaku hanya karena kapasitas mesin. Dia mengatakan ada model motor 125cc namun bawaannya selalu ingin buka gas, sementara itu ada moge yang tidak nikmat dikendaraai lebih dari 70 kpj.
“Motor akan mempengaruhi prilaku kita di jalan, oleh karena itu biker harus memahami perubahan apa yang diberikan,” kata Jusri.
Baca: Terlibat Kecelakaan di Jalan Jangan Sampai Ada Pemukulan
Berkelompok
Ketika 2-3 orang berkendara bersama, maka rasa kebersamaan muncul sampai bisa menimbulkan eksklusivitas. Bukan cuma terjadi saat berkendara, hal itu juga bisa kejadian saat 2-3 orang berjalan kaki di mal.
“Itu akan memunculkan arogransi. Ketika Anda naik motor lebih baik sendiri, karena kalau ramai-ramai pasti anda meminta hak lebih,” ucap Jusri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.