Jakarta, KompasOtomotif – Walau sudah ada di dua model, Suzuki Indonesia menyadari cara kerja transmisi AGS (Auto Gear Shift) belum sepenuhnya dipahami masyarakat. Transmisi manual rasa matik itu tersedia pada Karimun Wagon R dan Ignis.
R. Uchiki GM Strategic Planning Department Suzuki Indomobil Motor menjelaskan respons masyarakat tentang AGS, lumayan. Dia mengatakan tidak terlalu baik dan tidak terlalu buruk juga.
“Mungkin dianggap beda dari biasanya, harus perlu latihan. Jadi kalau mereka test drive AGS itu ada yang tidak bisa memahami bagaimana menggunakannya. Mereka susah paham, jadi belum sampai ke konsumen bagaimana caranya,” ucap Uchiki pada Desember lalu.
AGS dirancang dari transmisi manual, namun perpindahan giginya diatur secara elektronik untuk membuatnya terasa seperti matik. AGS tidak punya pedal kopling, perpindahan gigi dikerjakan akuator hidrolik yang bekerja sama dengan Transmission Control Modul (TCM) dan Electronic Control Unit (ECU).
Baca: Transmisi AGS pada Ignis Beda dengan Wagon R
Beda dari matik konvensional apalagi CVT (Continously Variable Transmission), pada cara kerja AGS masih terasa jeda cukup panjang antara penggantian gigi. Penjelasan sederhananya seperti ada yang membantu menekan kopling saat mengemudi.
Uchiki menjelaskan kehadiran AGS merupakan solusi buat konsumen Suzuki -didominasi pembeli manual- yang ingin merasakan matik. Keuntungan buat konsumen perawatan AGS tergolong murah sebab disetarakan dengan transmisi manual bukan matik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.