Jakarta, KompasOtomotif - Tuas transmisi pada mobil matik berbeda dengan mobil manual. Bila pada mobil manual tingkatan percepatan sudah ditandai dengan nomor yang tertulis di tuas, tidak demikian pada mobil matik. Pada umumnya, tuas pada mobil matik terdapat barisan kombinasi huruf dan angka, yakni P-R-N-D-2-L.
Service Manager Bengkel Auto2000 GDC Depok Deni Andrian mengatakan untuk posisi P, R, dan N, hampir tak ada pengemudi matik yang keliru dalam penggunaannya. Karena P (parking) merupakan posisi untuk parkir, R (reverse) untuk mundur, dan N (neutral) untuk posisi netral. Namun tidak demikian dengan posisi D, 2, dan L.
Baca juga : Pakai Mobil Matik, Jangan Malas Pindahkan Tuas Transmisi
D (drive) merupakan posisi untuk berkendara dalam kecepatan terbaik. Pengguna mobil matik dinilai dapat menggunakan D saat berkendara dengan kecepatan normal di dalam kota.
Selain itu, D juga merupakan posisi terbaik untuk melakukan over drive, yakni mengemudi dengan kecepatan tertinggi untuk memaksimalkan tenaga mobil tersebut. Jika pada mobil manual cara untuk memaksimalkan kecepatan harus dengan mengubah transmisi ke gigi tertinggi, maka pada mobil matik cukup dengan menekan tombol yang ada pada tuas transmisi. Teknik mengemudi seperti ini disarankan hanya digunakan saat berkendara di jalan tol.
Kendari demikian bukan berarti posisi D bisa digunakan dalam segala kondisi. Untuk kondisi menanjak, Deni menyarankan agar pengguna matik menggunakan tuas di posisi 2. Selain dapat membuat laju kendaraan lebih stabil, posisi tuas di 2 juga akan membuat bahan bakar lebih irit.
"Kalau tetap di D bisa tetap menanjak, tapi bahan bakar jadi lebih boros. Karena kalau di D artinya harus kencang terus," kata Deni saat ditemui KompasOtomotif, Rabu (3/1/2018).
Sementara itu, untuk L (low), Deni menyarankan agar pengguna matik menggunakannya saat melintasi turunan atau tanjakan curam. Karena L merupakan transmisi dengan kecepatan paling rendah. Sehingga dinilai aman saat melibas turunan atau tanjakan yang cukup curam.
"Kalau turunan tetap pakai D, dikhawatirkan mobil akan melaju terlalu cepat," kata Deni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.