Surabaya, KompasOtomotif – Dibukanya jalan menuju era kendaraan listrik oleh pemeritah Joko Widodo, terus mendapat respons dari seluruh pihak. Bukan hanya Agen Pemegang Merek (APM) asing, tapi juga pemain dalam negeri sampai para akademisi yang ikut concern soal ini.
Tepat satu minggu setelah pembicaraan Draft I Perpres tentang Program Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Untuk Transportasi Jalan di Bali, Kamis (31/8/2017), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginisiasi kegiatan “Sarasehan Kendaraan Listrik Nasional: Arah dan Tindakan Nyata Percepatan Pemanfaatan Tenaga Listrik untuk Transportasi Jalan.”
Muhammad Nur Yuniarto, Peneliti Kendaraan Listrik ITS, mengatakan, kalau forum ini diupayakan untuk bisa mengakomodasi pemain lokal untuk saling mendukung dan bersinergi. Di sini bukan hanya sepeda motor saja, tapi kendaraan listrik secara keseluruhan.
Baca juga : Draft Perpres Kendaraan Listrik Bab IV Pasal 12-18
“Fokus di kendaraan listrik, dan pemain lokal siap saling membantu. Ini sedang kami upayakan untuk bersinergi,” ujar Nur yang juga menjadi kepala proyek calon skuter listrik nasional Gesits kepada KompasOtomotif, Kamis (31/8/2017).
Nur juga mengatakan, kalau pertemuan ini diharapkan bisa membangun sebuah komitmen bersama secara tertulis, dan ditandatangani oleh masing-masing pihak, mulai dari pihak akademisi, industri dan pemerintah.
Komitmen tersebut dipayungi tema besar “Gotong Royong Membangun Kendaraan Listrik Indonesia dengan Platform dan Merek Nasional”. Ada tiga poin yang akan menjadi tiang pancang, seolah mengikat janji, demi arah yang jelas akan perkembangan kendaran listrik dalam negeri. Berikut isinya.