Jakarta, KompasOtomotif – Pasar industri mobil dalam negeri masih mengalami perlambatan di mana data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), di semester pertama hanya tumbuh 0,1 persen, dan yang terparah sepeda motor turun sampai 8 persenan.
Melihat fakta ini, produsen oli Shell masih mengaku optimistis bisnisnya tidak terganggu, pasalnya populasi kendaraan yang beredar masih terbilang stabil. Bahkan, Edward Satrio, VP Consumer Brand Helix and Advance Shell Indonesia, menuturkan, dalam kondisi ini masih bisa mengalami pertumbuhan.
“Tidak bisa dipungkiri memang ini berhubungan antara pelumas dan industri mobil. Namun, meski industri mobil turun tapi populasinya tidak berkurang, masih ada mobil dari tahun-tahun sebelumnya,” ujar pria yang kerap disapa Edo, Selasa (1/8/2017).
Edo melanjutkan, mobil yang sudah lebih dari satu tahun dimiliki tersebut, sudah mulai beranjak ke bengkel umum. Karena kalau masih di bawah satu tahun, biasanya masih ada garansi, warranty dan segala macam pelayanan yang diberikan diler.
Namun, kata Edo, pengaruh melesunya industri otomotif lebih ke arah jangka panjang. Sedangkan dalam jangka waktu 3 sampai 5 tahun masih bisa diatasi. Ditanyakan soal persentase kenaikan yang dialami pada semester pertama ini, Edo enggan menjawabnya.
“Iya ini berdampak pada longrun, tapi kalu dalam jangka 3 sampai 5 tahun ke depan kami masih sanggup tumbuh. Jadi saat ini mungkin impakya masih mild, pasalnya kami masih bisa tumbuh di pasar,” ujar edo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.