Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Mudik, 39 Persen Bus Dinyatakan Tak Laik Jalan

Kompas.com - 12/06/2017, 07:42 WIB
Stanly Ravel

Penulis


Jakarta, KompasOtomotif - Selain memantau kesiapan menyambut arus mudik di beberapa lokasi, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pudji Hartanto, juga melakukan inspeksi ramp check bus antar kota antar provisinsi (AKAP) yang digunakan sebagai angkutan mudik Lebaran di terminal Bus Harjamukti Cirebon, Jumat (9/6/2017).

Pudji mengatakan bahwa selain pemeriksaan yang harus sesuai standar, masyarakat yang akan jadi calon penumpang bus AKAP pun tidak perlu segan-segan melaporkan bila ada yang tidak sesuai dengan armada bus tersebut.

Baca : Mudik Jangan Terlena dengan Akses Tol Baru

"Periksa sesuai dengan ketentuan, penumpang juga harus kritis dan berani menegur pengemudi jika melakukan pelanggaran atau ugal-ugalan di jalan," ucap Pudji dalam siaran resminya, Minggu (11/6/2017).

- -
Saat melakukan pengecekan, Pudji juga menemukan sebuah bus yang rata depannya sudah retak. Melihat kondisi tersebut, Pudji meminta kendaraan tersebut untuk ditilang dan tidak boleh melanjutkan perjalanan.

"Tadi ada bus yang kacanya retak langsung disuruh masuk ke pool, harusnya tidak begitu. Pemeriksaan harus sesuai prosedur, setiap kendaraan bus yang masuk terminal harus diperiksa kelaikannya. Jika ditemukan pelanggaran harus dilakukan penilangan, baru setelah itu tindak lanjut misalnya kembali ke pool untuk dilakukan perbaikan," kata Pudji.

KOMPAS.com/ACHMAD FAUZI Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pudji Hartanto melakukan pemeriksaan satu-persatu kesiapan peralatan dan kelengkapan untuk mudik Lebaran 2017 

Ramp check kendaraan moda transportasi angkutan Lebaran akan dilakukan hingga H-10. Menurut Pudji, selama melakukan pengecekan beberapa waktu lalu masih ada beberapa transportasi yang tidak laik jalan.

Baca : Catatan Tinjauan Mudik Dirjen Perhubungan Darat

"Dari 70 persen ada 39 persen yang tidak laik jalan. Ada bus AKAP, AKDP, dan pariwisata," kata Pudji.

Selebihnya, Pudji meminta Perusahaan Otobus (PO) juga memperhatikan kesiapan kendaraannya. Mulai dari kesiapan pengecekan individu, sampai kesehatan dan kesiapan para awak sopir yang akan mengendarainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau