Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tanpa Target Buat Industri Komponen

Kompas.com - 30/03/2017, 07:42 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Industri komponen, khususnya di bidang otomotif otomotif, tak mendapat beban target dari pemerintah. Pertumbuhannya akan sangat bergantung dengan kenaikan kebutuhan (pasar) kendaraan di Indonesia.

Kendati demikian, bukan berarti pemerintah melalui Kementerian Perindustrian tinggal duduk manis. Menurut Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronik, I Gusti Putu Suryawirawan, (29/3/2017), yang dilakukan pemerintah adalah membuat stimulus agar industri otomotif stabil.

”Kalau market (pasar otomotif)-nya tumbuh, pasti industri komponen akan tumbuh juga. Sekarang yang kami lakukan adalah bagaimana menumbuhkan itu semua. Jadi kami tak bisa mematok target komponen harus sekian. Kalau market tidak tumbuh nggak ada gunanya juga,” kata Putu, di Jakarta.

Putu menggarisbawahi bahwa ke depan, banyak sekali proyek infrastruktur pemerintah. Inilah momentum industri komponen, mulau dari otomotif sampai komponen kereta api memanfaatkan untuk mengembangkan industri.

Namun, dengan catatan, Putu mengatakan bahwa pengadaan tidak mendadak, atau harus ada perencanaan. ”Jangan misalnya tiga bulan mau dipakai baru ditender sekarang. Akhirnya yang masuk produk impor. Kita harus berikan kesempatan terlebih dahulu untuk industri komponen lokal,” ucapnya.

Adanya proyek pemerintah yang semakin banyak ini seharusnya menurut Putu membuat industri komponen berpinda ke ara itu. Karena, pada umumnya, barang yang dibutuhkan ”itu-itu juga”, misalnya pengerjaan logam macam stampling, metal cutting, sampai peleburan.

Industri komponen di Indonesia diminta Putu untuk meningkatkan daya saing dan mengikuti perkembangan teknologi.

Pameran International Trade Exhibition for Auto Parts, Accessories, and Vehicle Equip (INAPA) 2017 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, 29 Maret-1 April, bisa dijadikan tolok ukur kemampuan industri dalam negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com