Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asa Industri Modifikasi Indonesia

Kompas.com - 26/02/2017, 08:05 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Industri otomotif tidak lepas dari peran bisnis aftermarket dan tangan perajin yang memodifikasi kendaraan. Sayangnya, keduanya kurang mendapat perhatian serius sehingga potensinya tidak bisa berkembang lebih luas.

Andre Mulyadi, Founder National Modificator and Aftermarket Association (NMAA) Indonesia, menerangkan, sebenarnya Indonesia memiliki sumber daya manusia yang mempuni, tidak kalah bila dibandingkan dengan negara lain.

"Soal karya modifikasi, kita tidak bisa dianggap remeh. Banyak modifikasi dari teman-teman kita yang pantas untuk dihargai. Aplikasi pengetahuan dan ilmu dari modifikator Indonesia sudah maju, beda dengan yang dulu-dulu," kata Andre ketika berbincang dengan KompasOtomotif di Jakarta, Kamis (23/2/2017).

Menurut Andre, harusnya baik dari pemerintah dan produsen mobil bisa melihat hal ini. Karena dunia aftermarket dan modifikasi merupakan segmen purna-jual yang cukup besar, bahkan tidak kalah dengan after sales resmi para agen tunggal pemegang merek (ATPM).

"Coba dilihat berapa banyak mobil baru yang dimodifikasi oleh konsumen. Mulai dari hal kecil dulu, seperti pelek, stiker, lampu, audio, jok kulit, dan lain-lain. Kalau dihitung dan diperhatikan cukup banyak sekali, karena itu kami berani berinisiatif untuk maju dan membuat asosiasi," ucap Andre.


Kalau ini diperhatikan, lanjut Andre, bukan tidak mungkin karya-karya modifikasi anak bangsa bisa tampil di panggung internasional seperti SEMA Show atau Tokyo Auto Salon. Atau bahkan Indonesia memiliki acara serupa sehingga kita yang bisa jadi kiblatnya.

Standardisasi

Para builder atau modifikator kondang di negara berkembang, kebanyakan memiliki sertifikat yang diberikan pemerintah melalui institusi terkait. Fungsinya bukan hanya untuk izin, tapi standarisasi kelayakan dalam merombak dan merancang bangun kendaraan dari bentuk aslinya.


Menanggapi hal ini, Andre pun mengakui bahwa nantinya arah dari dibentuknya asosiasi gabungan modifikasi dan aftermarket ini menuju ke sana.

"Workshop atau bengkel modifikasi di negara luar yang berkompeten memang dibekali sertifikasi, kita juga mau demikian. Dengan adanya asosiasi ini diharpkan kami bisa menemukan misi dan visi untuk nantinya dibawa ke pemerintah," kata Andre.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau