Jakarta, KompasOtomotif - Melihat besarnya potensi industri purna jual (aftermarket) pendukung otomotif, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mengklaim siap memberikan dukungan penuh. Adanya pameran AutoPro, diharapkan bisa menciptakan simbiosis yang berkelanjutan antara pebisnis aftermarket, produsen mobil, dan inovator alias pemodifikasi.
Yan Sibarang Tandiele selaku Direktur Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, menjelaskan bahwa otomotif merupakan industri unggulan yang berkontribusi cukup besar bagi perekonomian negara.
"Industri otomotif ini memiliki multiplier effect yang cukup besar. Tidak hanya bicara mengenai membuat mobil atau car maker saja, tapi di dalamnya ada bisnis yang besarnya luar biasa yakni aftermarket," ucap Yan dalam seremoni pembukaan AutoPro di Jakarta, Kamis (23/2/2017).
Acara ini, lanjut Yan, menjadi momen untuk mulai memacu industri otomotif yang sejalan dengan kebijakan pemerintah. Diharapkan ada penyamaan visi karena dunia otomotif cakupannya luas dan tidak lepas dari komponen pendukung seperti aftermarket dan modifikasi.
"Seperti diketahui, beberapa tahun belakangan dunia termasuk Indonesia mengalami masalah ekonomi yang kuran baik. Tapi kita (Indonesia) masih bita tumbuh di atas lima persen dengan kontribusi signifikan dari sektor otomotif. Dengan berjalan bersama otomatis hal ini bisa ditingkatkan lagi," katar Yan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.