Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 20/03/2017, 16:51 WIB
|
EditorAgung Kurniawan

Jakarta, KompasOtomotif – Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mulai intens merumuskan regulasi dan berbagai hal tentang perkembangan sepeda motor listrik. Teknologi tak lagi bisa dibendung, cepat atau lambat, kendaraan tanpa bahan bakar fosil bakal menjalar ke sendi kehidupan.

Ketua AISI Johannes Loman mengatakan bahwa saat ini, pihaknya baru saja memulai membicarakan masalah sepeda motor listrik dengan pihak terkait, dalam hal ini Departemen Perhubungan, untuk mengerucutkan soal regulasi.

”Pembicaraan dirumuskan bersama. Awal tahun ini akan lebih intens. Dari (Departemen) Perhubungan dulu, kan yang menentukan layak dan tidak layak kan mereka. Baru nanti larinya ke industri. Intinya kami sedang membicarakannya, pemerintah bersama AISI,”  kata Loman, (17/3/2017).

Lalu, sejauh apa pembicaraan AISI dengan pemerintah, Loman hanya mengatakan masih dalam proses. Belum ada poin-poin yang berhasil muncul untuk dirumuskan. Bahkan, untuk kondisi saat ini, proses perumusan regulasi bisa saja masih akan menemui banyak proses.

”Kalau dilihat kondisi sekarang, perkiraan saya mungkin lima tahun (motor listrik baru berkembang). Maksudnya, motor listrik bakalan bermunculan saat itu, atau bahkan mungkin di atas lima tahuna. Karena ini sangat tergantung teknologi,” ujar Loman.

Beberapa poin yang akan dibahas bisa dari berbagai hal. Loman memberikan gambaran, mulai dari bagaimana soal pengaturan suara, penggunaan helm, kategori pada STNK, pengklasifikasian SIM, sampai pengaturan soal limbah baterai yang ternyata juga harus dipikirkan.

Loman mencontohkan motor listrik yang termasuk kategori sepeda. Hal ini juga akan diatur, bagaimana pangategoriannya. ”Kalau sepeda kan harusnya nggak perlu diatur. Seperti ibu-ibu di Jepang, mereka harus genjot, mungkin lebih enteng karena ada bantuan listriknya. Itu yang mana perlu diberesin (regulasi),” ujarnya.

Soal subsidi dari pemerintah untuk memuluskan perkembangan industri motor listrik, Loman mengaku pembicaraan belum sampai ke arah sana. Dia hanya menegaskan bahwa semua akan kembali ke perkembangan teknologinya terlebih dahulu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke