Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumen Utama Federal Oil Bukan Skutik

Kompas.com - 17/03/2017, 12:42 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Denpasar, KompasOtomotif - Meski laju pertumbuhan sepeda motor matik tersubur, tapi kenyataannya berbanding terbalik dengan angka penjualan pelumas. PT Federal Karyatama (FKT) sebagai produsen Federal Oil mengaku selama ini penjualannya didominasi oleh oli non-matik.

Presiden Direktur PT Federal Karyatama (FKT) Patrick Adhiatmadja, menjelaskan secara market share pelumasnya ada di angka 20 persen sampai akhir tahun 2016. Namun dari sisi produk, penjualan oli matik kalah saing dari pelumas motor bertransmisi, baik bebek atau sport.

"Satu banding tiga, jadi matik kami hanya 25 persen dari keseluruhan produk Federal Oil yang kami jual. Matik lebih kecil dibandingkan non-matiknya," kata Patrick dalam konferensi pers di Denpasar, Bali, Rabu (15/3/2017).

Patrick menjelaskan, bahwa perhitungan tersebut di dapat menggunakan metodelogi yang diterapkan Federal Oil. Akumulasinya diambil dari jumlah populasi kendaraan motor selama 10 tahun terakhir.

"Penjualan pelumas tidak seperti penjualan motor, tidak ada hitungan data nasional berapa yang menggunakan pelumas di Indonesia. Kami ambil 10 tahun terakhir karena umumnya itu merupakan jangka waktu yang biasanya motor masih dirawat," ucap Patrick.  

Stanly/KompasOtomotif Pelumas Federal Oil

Direktur Marketing dan Sales FKT Herry Hambali, menjelaskan bahwa alasan minimnya oli skutik bukan karena kalah saing dengan merek aftermarket lain, tapi akibat populasi skutik yang belum terlalu besar.

"Mungkin secara pertumbuhan dan jumlah saat ini motor skutik lebih dominan. Tapi kalau kita tarik lebih jauh secara keseluruhan motor non-matik jumlahnya jauh lebih besar di Indonesia. Skutik mulai masuk ke Indonesia tahun 2008-nan, dan berkembang sekitar 2012-an, jauh sebelum itu dikuasai motor non-matik yang pasarnya masih ada sampai saat ini," kata Herry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau