Jakarta, KompasOtomotif – Asosiasi Sepedamotor Indonesia (AISI) memprediksi mulai 2015 sampai 2020 nanti, ekspor Indonesia bisa meningkat sampai 1.000 persen. Pada 2014 catatan ekspor motor dari anggota AISI hanya 41.746 unit dalam kondisi Completely Built Up (CBU), diproyekskan pada 2020 mencapai 388.962 unit.
Gunadi Sindhuwinata, Ketua Umum AISI, menjelaskan, prediksi seperti itu dibuat dengan alasan ada tren baru di dunia yang menampakan kesempatan motor dibeli konsumen di luar negeri.
Rasio kepemilikan mobil di Eropa dikatakan Gunadi 1:1,2, sedangkan di Jepang 1:1,7, dan di Amerika Serikat 1:1. Rata-rata penduduk di kawasan itu wajib memiliki mobil dan dikatakan membutuhkan motor untuk memenuhi kebutuhan yang lebih khusus.
Tipikal motor yang dibutuhkan pasar ekspor yakni berkapsitas kecil. Pasalnya, kelas moge sudah ada pemainnya.
“Terjadi rasionalitas pemanfaatan sepeda motor di bawah 250 cc, ini adalah pasar untuk Indonesia,” kata Gunadi, di Jakarta, Kamis (22/12/2016).
Tantangannya, motor yang diekspor harus memenuhi regulasi laik jalan yang sangat ketat, termasuk soal emisi gas buang. Saat ini, motor yang diekspor dari Indonesia kebanyakan jenis skutik 125cc, kata Gunadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.