Los Angeles, KompasOtomotif – Bagi mereka para orang kaya lama di era 1980-an, tentu sangat mudah mengenali merek asal Swedia ini. Tetapi buat generasi penerus, Volvo seolah mulai dilupakan, padahal punya model-model yang sangat menarik dan potensial, salah satunya XC90.
Sport utility vehicle (SUV) milik Volvo ini punya perlengkapan premium layaknya merek-merek sekelas, macam BMW, Mercedes-Benz, atau Audi sekalipun. Sebagai pemain lawas, Volvo juga tak terlihat setengah-setengah dalam menciptakan model baru, meski sempat terpuruk karena kondisi perusahaan yang jatuh-bangun.
XC90 juga merupakan titik kembali Volvo di kancah industri otomotif premium global, pasca akuisisi oleh Geely (perusahaan China) pada 2010. Model ini sendiri baru meluncur akhir tahun lalu (2016) dan tengah disiapkan lagi delapan model lanjutan sampai akhir 2017.
“Ini merupakan hari terpenting dalam sejarah kami. Kami bukan Cuma meluncurkan sebuah mobil tetapi meluncurkan kembali merek kami,” kata Hakan Samuelsson, Presiden dan CEO Volvo di Los Angeles, Rabu (16/11/2016).
Merek asal Swedia ini berharap dengan XC90 bisa mengembalikan penjualan global perusahaan meningkat jauh. Di Amerika Serikat saja, porsi pangsa pasar Volvo sempat mencapai 8 persen pada 2000, kemudian terpuruk menjadi tinggal 3,4 persen pada 2013, mengutip Edmunds.com.
Dari penampilannya, XC90 benar-benar terasa punya kelas berbeda. Mewah, canggih, mapan, keren, dan mahal terasa ketika melihat generasi kedua XC90 ini di pameran LA Auto Show. Untuk pasar AS, Volvo XC90 bakal ditawarkan dalam dua varian, masing-masing dibekali mesin 2.0 liter, 4-silinder, tubo, supercharged, dan dipadu transmisi 8-percepatan.
Varian pertama, T6 akan menawarkan tenaga 316 tk, sedangkan varian T8 yang dibekali teknologi plug-in hybrid, sehingga menambah tenaga sampai 400 tk.
Di AS, Volvo XC90 dibanderol mulai 48.900 dollar AS atau Rp 655,05 juta. Kira-kira kalau masuk ke Indonesia jadi berapa harganya?