Jakarta, KompasOtomotif - Dalam roadmap industri otomotif, pemerintah merasa perlu mempertimbangkan keputusan terbaik, yang tentu sejalan dengan target penurunan emisi CO2 pada kendaraan (dalam program Low Carbon Emission). Dari beberapa pertimbangan, mobil bermesin hibrida nampaknya mulai digenjot untuk dikembangkan di Indonesia.
I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) mengatakan, untuk pasar Indonesia, pihaknya coba melihat dari berbagai sisi dan karakter, khususnya dari mesin kendaraan. Parameternya mulai dari lamanya pengisian bahan bakar (pengecasan untuk mobil listrik), emisi yang dihasilkan, infrastruktur pengisian, tenaga mesin dan jarak tempuh.
Alhasil mobil bermesin hibrida dianggap paling ideal, terutama jika di banding mobil listrik. "Dari fakta tersebut, pemerintah harus melakukan sesuatu, untuk menciptakan sebuah daya tarik mobil hibrida, atau plug-in hibrida di Indonesia, " ujar Putu di Jakarta, Senin (14/11/2016).
Selain itu, lanjut Putu, pihaknya juga akan mendorong produksi mobil hibrida di Indonesia. Ini Diharapkan bisa membantu mereduksi emisi CO2 yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor di Indonesia, terutama roda empat.
"Tahap pertama mungkin memproduksi dengan CKD (completely knocked down) baru nanti kesiapan produsen untuk produksi sendiri. Kami juga sedang berkoordinasi dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) untuk SNI terkait mobil hibrida," kata Putu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.