Jakarta, KompasOtomotif – Ferrari melalui PT Citra Langgeng Otomotif, distributor tunggal mobil merek Ferrari di Indonesia mengklarifikasi berita yang beredar dalam sepekan terakhir. Dikabarkan banyak media, bahwa Ferrari siap mengucurkan dana investasi untuk membangun pabrik di Sidoarjo.
Surat klarifikasi itu dikirimkan via surat elektronik, Jumat (4/11/2016), oleh Ferrari Jakarta, yang menyatakan bahwa tidak ada rencana Ferrari SpA untuk membeli lahan di Sidoarjo. Bahkan dalam surat itu, juga disebut tidak pernah ada pertemuan antara pihak Ferrari dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Ini isi surat klarfikasi Ferrari Jakarta:
Sehubungan dengan berita yang beredar belakangan ini, mengenai pembangunan pabrik pembuatan suku cadang Ferrari di Sidoarjo, Jawa Timur, kami ingin mengklarifikasi bahwa berita ini tidak benar. Tidak ada rencana dari Ferrari SpA untuk membeli lahan di Sidoarjo, ataupun membangun pabrik perakitan di sana.
Ferrari juga tidak merencanakan untuk membuat mobil tipe Sport Utility Vehicle (SUV). Tidak pernah ada pertemuan dengan pihak investasi Jawa Timur (BPM) ataupun gubernur Jawa Timur untuk mendiskusikan rencana ini.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan kepada media di Surabaya, Ferrari akan mengucurkan dana investasi membuat pabrik suku cadang, sekaligus merakit mobil tipe Sport Utility Vehicle (SUV).
Bahkan diberitakan pula bahwa Ferrari membutuhkan lahan seluas 2.000 hektare untuk membuka pabriknya di Indonesia. Tak hanya suku cadang dan perakitan SUV, disebut juga pabrik ini akan menjadi pabrik elektronik.
”Sudah saya tandatangani MoU bisnis, persyaratan teknis kita setuju, tanah juga Pak Saifulillah (Bupati Sidoarjo) juga sanggup seribu hektar," kata Soekarwo, Gubernur Jawa Timur, Di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (2/11/2016), dikutip dari suarasuarabaya.net.
Sidoarjo dipilih karena Ferrari membutuhkan lahan yang dekat dengan laut, karena mereka membutuhkan air laut untuk memproduksi sebagian komponen baja tahan karat yang mereka miliki.
”Investasinya berapa mereka masih hitung karena lihat kemampuan daya beli masyarakat di Asia Timur dan Asia Selatan itu seperti apa. Kan nanti mobil mereka tidak hanya untuk Indonesia," kata pria berkumis yang akrab disapa Pak De Karwo itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.