Munich, KompasOtomotif – Selisih pendapat yang terjadi antara pertinggi perusahaan BMW, membuat keputusan untuk mengembangkan kendaraan listriknya tertunda. Diskusi akan dilakukan kembali pasca pameran Paris Auto Show 2016.
Para produsen kendaraan roda empat sudah membaca peta industri otomotif ke depannya, di mana mengarah pada kendaraan listrik atau zero emission, yang tanda-tandanya sudah bisa dirasakan dari sekarang.
Seperti keberhasilan Tesla merek mobil listrik asal Amerika, di mana saat ini telah menerima hampir 400.000 unit pesanan. Lalu Mercdes Benz dan Volkwagen yang sudah menyatakan dengan terbuka, program percepatan mobil listrik.
Tapi sayangnya BMW, sebagai salah satu merek mobil bergengsi, malah sedang mengalami kegalauan untuk menambah investasi pengembangan. Salah satu alasannnya, karena performa penjualan mobil elektriknya BMW i3 tidak memuaskan, padahal investasi yang digelontorkan cukup mahal. Pada tahun 2015 lalu, hanya terjual 25.000 unir.
Norbert Reithofer, Chairman of the Board of Management of BMW yang juga pernah ikut memperjuangkan BMW i3, terus mendorong CEO baru BMW Harald Krueger beserta para jajarannya untuk terus memperluas kendaraan listrik BMW.
Namun, seperti dilaporkan Reuters, Minggu (11/9/2016) beberapa eksekutif senior BMW lainnya tidak setuju dengan hal tersebut. Mereka masih belum rela untuk totalitas pada mobil elektrik, sebelum model i3 mengalami perbaikan di sisi penjualan dan ada alasan investasi yang jelas untuk segmen tersebut.
Jadi sampai saat ini, merek BMW sendiri belum mempublikasi rencana mereka tentang pengembangan segmen mobil listrik, seperti yang sudah dilakukan oleh Volkswagen dan Mercedes Benz.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.