Jakarta, KompasOtomotif – Skema kebijkan kendaraan bermotor berbasis emisi carbon rendah, masih sedang digodok pemerintah, melaui Kementerian Perindustrian. Meski Indonesia sudah tertinggal jauh, namun tidak ada kata terlambat untuk memulai.
Salah satu wujudnya yaitu dengan penetapan program Low Carbon Emission (LCE), yang sudah masuk dalam roadmap industri otomotif Tanah Air, di mana diharapkan segera rampung. Bukan hanya akan mendobrak pola bisnis otomotif yang berjalan begitu-begitu saja (business as usual), kebijakan ini berpeluang mendorong produk Indonesia, agar terus berkembang bermain di pasar global, bukan cuma domestik.
Pasalnya, tren dunia saat ini berkiblat pada produk kendaraan bermotor yang ramah lingkungan (Near Zero Emission Vehicle/NZEP). Indonesia harus jeli dan sanggup menangkap fenomena tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian mengatakan, segala kebijakan tidak begitu saja dikeluarkan. Namun, harus memberikan efek positif yang berjangka panjang.
“Pokoknya yang namanya upaya menuju green car itu harus memberikan manfaat kepada investasi. Harus ada dorongan seperti itu, jangan hanya mengubah-ubah begitu saja, harus ada efeknya,“ ujar Putu kepada KompasOtomotif, di Tangerang, Sabtu (20/8/2016).
Putu melanjutkan, dari investasi tersebut, tentunya diharap bisa membuka lapangan pekerjaan baru. Di mana ini akan membuat pemuda pemudi Indonesia memiliki peluang bekerja.
“Kami terus juga mengevaluasi dan manksir insentif yang akan diberikan bagi pengusaha, yang ingin berinvestasi di Indonesia, khususnya dari sisi teknologi kendaraan terbaru yang canggih (sophisticated),” kata Putu.
Beberapa kali ditanyakan mengenai kapan itu akan terealisasi, dirinya belum bisa memberi kepastian. “Pastinya secara perlahan kami akan menjadikan program yang sudah berjalan seperti low cost green car (LCGC) atau yang disebu dengan kendaraan bermotor hemat energi dan harga terjangkau (KBH2) akan dijadikan program LCEL,” ucap Putu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.