Jakarta, KompasOtomotif – Pembeli sepeda motor saat ini, diakui sudah lebih condong pada segmen skuter matik (skutik). Meski begitu, permintaan untuk jenis motor lainnya hilang, seperti salah satunya bebek atau underbone.
Dari data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) pada Januari-Juli 2016, pangsa pasar motor bebek masih tercatat 11,04 persen (360.661 unit), berbeda tipis dengan segmen sport 11,91 persen. Sementara pada Juli 2016 kontribusinya di angka 13,13 persen, atau 40.074 unit secara keseluruhan.
Thomas Wijaya, GM Divisi Penjualan AHM kepada KompasOtomotif mengungkapkan, meski banyak konsumen yang bergeser ke skuter matik, tetapi pasar bebek masih tetap ada. Tren penurunan bebek juga dikatakan Thomas akan terus terjadi.
“Pasar bebek masih akan tetap ada terutama bagi segmen konsumen fungsional, rasional, terjangkau dan irit. Ini seperti kebutuhan operasional dan di daerah rural area seperti perkebunan,” ujar Thomas, Senin (8/8/2016).
Dari empat merek yang memiliki motor bebek, termasuk “ayam jago”, Honda masih punya penjualan paling tinggi, dengan penguasaan pasar 73,07 persen pada bulan Juli 2016, atau sebanyak 29.281 unit. Kemudian posisi kedua ada Yamaha dengan penjualan 2.675 dengan market share 20,23 persen.
Selanjutnya baru diikuti Yamaha dengan kontribusi 6,68 persen, atau sebanyak 2.675 unit sepanjang Juli 2016.