Jakarta, KompasOtomotif – Sering kita dihadapkan dengan situasi terburu-buru hingga kadang tak mengindahkan jarak aman saat melaju dengan kecepatan tinggi. Situasi ini yang kerap membuat orang tak siap jika ada kejadian mendadak di depannya, dan terjadilah tabrakan beruntun.
Korlantas Polri punya rumus menentukan jarak aman, dihitung dari kecepatan mobil yang berada di belakang mobil lain. Rumus ini dituangkan dalam buku saku yang disebar gratis untuk umum berjudul Panduan Praktis Berlalu Lintas.
Dalam buku, disebut ada dua jarak yang harus diperhatikan, yakni jarak minimal dan jarak aman. Jarak minimal adalah jarak paling dekat yang tak boleh dilewati antara mobil belakang dengan depannya.
Hal ini untuk mengantisipasi jarak saat reaksi (jika ada kejadian rem mendadak) dan jarak untuk pengeraman maksimal di permukaan jalan yang kering.
Adapun jarak aman adalah jarak yang paling disarankan, terutama saat melaju di jalanan basak. Pengereman di jalan basah butuh waktu sedikit lebih lambat ketimbang kondisi aspal yang kering.
Berikut tabulasi jarak minimal dan jarak aman berdasarkan kecepatan mobil di belakang:
Kecepatan Kendaraan |
Jarak Minimal |
Jarak Aman |
30 kpj |
15 meter |
30 meter |
40 kpj |
20 meter |
40 meter |
50 kpj |
25 meter |
50 meter |
60 kpj |
40 meter |
60 meter |
70 kpj |
50 meter |
70 meter |
80 kpj |
60 meter |
80 meter |
90 kpj |
70 meter |
90 meter |
100 kpj |
80 meter |
100 meter |
120 kpj |
100 meter |
120 meter |
dst |
dst |
dst |