Jakarta, KompasOtomotif – Bila nantinya aturan low carbon emission (LCE) benar-benar terbit, Mazda terprediksi memilih tidak ikutan. Skema LCE memang belum jelas karena sampai sekarang masih jadi wacana, tetapi arahnya sudah jelas mendorong produksi lokal.
Salah satu syarat itu bukan prioritas Mazda sekarang di Indonesia. Presiden Mazda Motor Indonesia (MMI) Keizo Okue, di Jakarta, Jumat (24/6/2016) mengatakan, membawa investasi Mazda ke Indonesia bukan sesuatu yang bisa dilakukan dalam sehari.
“Untuk memenuhi LCE kami harus memproduksi di sini. Kami selalu melihat segala kemungkinan, tetapi ada prioritas, Kami baru saja memulai produksi di Meksiko (2014) dan kami baru saja berinvestasi pabrik transmisi di Thailand (2015). Jadi satu per satu,” urai Okue.
Indonesia pada saatnya nanti akan dapat giliran. Kapan? Pendapat pribadi Okue 10 tahun dari sekarang.
“Tentu saja (Indonesia masuk prioritas Mazda), negara Anda populasinya 250 juta. Generasi mudanya sangat kuat. Jadi Anda punya potensi besar, itu tidak disanggah lagi. Tapi bukan besok, Anda butuh waktu, 5 – 10 tahun,” kata Okue.
Sinar mobil-mobil Mazda bisa diproduksi di Indonesia dalam jangka waktu dekat semakin meredup sebab Okue menjelaskan Mazda saat ini cukup puas dengan skala produksi global.
“Kami bukan raksasa, kami tidak perlu menjual seperti Toyota, kami tidak perlu seperti itu. Dan global, kami telah menjual 1,5 juta unit itu angka bagus sebab tiga tahun yang lalu kami menjual 1,2 juta unit. Itu cukup buat kami memiliki skala produksi seperti itu,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.