Jakarta, KompasOtomotif – Mobil mogok karena aki soak adalah hal menjengkelkan, makin tambah pusing kepala kalau kejadian pas sela aktivitas penting. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi kalau pemilik mobil menyadari kapan harus ganti aki.
Jangan coba-coba memaksakan aki lewat batas pakai. Mengganti aki yang sudah habis masa pakai itu penting, sebab kemampuannya menyalakan mobil bisa hilang tiba-tiba. Masalah besar kalau tidak ada persiapan, misalnya membawa kabel jumper buat “transfer setrum” dari mobil lain.
Pada mobil manual masih untung sebab bisa didorong agar mesin mau menyala, tetapi kalau otomatis jelas perlu minta bantuan.
Pengecekan
Mobil-mobil jaman sekarang tinggal “ces greng”, artinya ada kelompok pemilik yang cuma tahu pakai saja. Kurang peduli awal malapetaka, sebab kapan aki tutup usia cukup sulit diprediksi. Makin rumit karena pada mobil tidak ada indikator yang menunjukan aki sudah soak.
“Indikator itu akan menyala atau redup jika proses pengisian altenator ke aki bermasalah. Jadi bukan langsung indikator kondisi produk aki, kata Iwan Abdurrahman, Technical Service Division Toyota Astra Motor (TAM), Senin (13/6/2016).
Pengecekan kondisi aki yang pasti cuma bisa dilihat langsung pada produk. Biasanya penjual menyertakan stiker tanggal pembelian dan waktu penggantian. Batas waktunya kira-kira setahun, bila sudah lewat maka perlu was-was.
Selain itu, pada aki basah, memantau kondisi bisa dilihat pada batas atas dan bawah cairan elektrolit. Kalau kurang berarti harus ditambah. Khusus pada aki kering, ada indikator warna, biru tanda masih oke, putih butuh tambah setrum, dan merah wajib ganti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.