Maumere, KompasOtomotif – Gereja Tua Sikka jadi lokasi utama kunjungan Terios 7 Wonders pada hari kedua, Kamis (19/5/2016), selama mengekplorasi Flores, Nusa Tenggara Timur. Rumah ibadah yang selesai berdiri pada 24 Desember 1899 itu merupakan bukti sejarah pertemuan misionaris Katolik asal Protugis dan Belanda dengan budaya Sikka.
Tim Terios 7 Wonders yang terdiri dari tiga unit Terios R Adventure bertolak menuju Sikka dari Maumere. Pada pagi hari, ketiga Terios itu menghadiri seremoni start balapan sepeda Tour de Flores di Larantuka. Di sana, Terios menjadi mobil pembuka sebelum balapan kelas internasional itu dimulai.
Gregorius Tamela, dewan paroki setempat sekaligus juru pemelihara Gereja Tua Sikka, menceritakan, awalnya pembangunan dilakukan oleh bangsa Portugis namun belum permanen. Bahan bangunan gereja seperti kayu tidak awet kena angin laut mengingat lokasi gereja berjarak sekiranya 100 m dari pantai.
“Tapi tukangnya semua orang Flores,” ujar Gregorius. “Orang Portugis juga membangun gereja tapi tidak permanen macam ini. Ini yang dibangun permanen oleh imam – imam dari Belanda, yang lain sudah tidak ada hanya Ini yang tetap bertahan,” jelasnya.
“Mulai tahun 1931 atapnya diganti masih seng, pada 1953 baru diganti dengan genteng yang bertahan sampai sekarang. Seng tidak kuat bertahan dengan angina laut, karena di sini kadar garamnya tinggi sekali. Pada 2000 kami rehabilitasi lagi, atap genteng itu kita turunkan lalu dicat dan dinaikan kembali,” ungkap Gregorius.
Setelah belajar budaya Sikka, tim Terios 7 Wonders berencana mengunjungi objek menarik di Flores lainnya di Ende, Bajawa, Ruteng, dan Labuan Bajo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.