Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Komponen Indonesia Harus Bisa Kalahkan Thailand

Kompas.com - 29/04/2016, 11:30 WIB
Agung Kurniawan

Penulis


Cibitung, KompasOtomotif - Industri otomotif dalam negeri terus berkembang, baik di sektor perakitan maupun komponen. Buktinya, kapasitas produksi perakitan kendaraan bermotor saat ini sudah mencapai 1,9 juta unit per tahun dan komponen tumbuh lebih dari 1.000 unit perusahaan.

I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) menjelaskan, di Indonesia banyak produsen mobil yang memproduksi kendaraan, namun penyerapan tenaga kerja dan industri perakitan, komponen masih dinilai kecil jika dibandingkan Thailand.

"Penyerapan tenaga kerja di sektor itu baru mencapai 1,3 juta orang, sedangkan Thailand lebih dari itu. Jadi kita harus meningkatkan lagi, dan kita pasti mampu karena secara jumlah penduduk kita mencapai lebih dari 250 juta jiwa, sedangkan Thailand lebih rendah," ujar Putu di acara Focus Group Discussion di Cibitung, Jumat (29/4/2016).

Putu melanjutkan, industri komponen di Indonesia tier satu terdiri dari 550 perusahaan, tier dua, dan tiga 1.000 perusahaan. Sedangkan outlet, workshop, hingga suku cadang jumlahnya mencapai 14.000.

"Jangan nanti kapasitas produksi kita sudah lebih dari 2 juta unit tetapi komponennya masih diimpor. Oleh karena itu kita harus tingkatkan lagi industri komponen lokalnya. Dalam waktu 5 tahun ke depan kita yakni bisa lebih unggul dari Thailand, terutama dalam produksi komponen," kata Putu.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM), tahun lalu telah terjadi penanaman investasi total Rp 22.235.888.463.186, uraiannya Rp 2.378.016.159.186 dan US$ 1.470.953.430. Investasi tersebut dilakukan oleh 76 perusahaan industri (perakitan maupun komponen) dengan total penambahan tenaga kerja sekitar 7.761 orang.

"Secara struktur industrinya kita sudah punya, tinggal kita perkuat saja  ke depannya," kata Putu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau