Perjalanan dimulai dari Pontianak, menempuh jarak sekitar 200 km dalam waktu 3,5 jam. Rombongan disambut puluhan siswa-siswi beserta penduduk lokal di salah satu lokasi wisata, rumah adat yang melebar (sering dikatakan memanjang) atau dikenal dengan sebutan rumah betang.
Sekretaris Desa Saham Florensius Panus Dohon mengatakan, rumah betang ini merupakan tempat tinggal selebar 180,6 m, terlebar di Saham. Dihuni lebih dari 40 keluarga suku Dayak Kanayat.
Bila dilihat dari depan, rumah betang seperti satu bangunan besar karena bagian “teras” menyatu. Namun, ketika ditengok ke dalam, bisa ketahuan sebenarnya terdiri dari banyak rumah yang tidak berimpitan.
Satu rumah biasanya diisi dua sampai tiga keluarga, kata Panus. Penghuninya orang tua serta keluarga anaknya. Populasi di rumah betang ini sekarang 72 laki-laki dan 76 wanita, semakin sedikit dibanding dulu.
“Terima kasih sudah datang ke sini untuk melihat langsung keluarga di sini. Kami mohon maaf karena hari ini sampai siang masih banyak yang ke ladang, jadi tidak banyak yang menyambut. Beginilah situasi di Rumah Betang. Kalau dilihat di televisi mungkin cukup bagus, tapi kalau lihat sendiri ya bisa dinilai sendiri, memang begini keadaannya,” kata Panus.
Jagad Sidhayoda, Public Relation Datsun Indonesia, mengatakan, momen kunjungan seperti ini sangat langka dan berarti. “Kami ingin melakukan kegiatan sosial, kami mau memberikan inspirasi dan mudah-mudahan kehadiran kami bisa menambah inspirasi anak-anak mengejar cita-cita,” ujarnya.
Pada sela acara, 15 “Risers” (peserta DRE) membentuk kelompok kecil, masing-masing berada lebih dekat untuk menceritakan pengalaman hidup buat siswa-siswi. Para Risers berasal dari berbagai latar belakang, yaitu Kompasianer, penggiat media sosial, dan perwakilan Nissan Motor Indonesia.
Intinya, Risers melakukan pendekatan ringan dan bersahabat agar siswa-siswi lebih semangat menghadapi masa depan. Bagaimanapun juga masa depan Indonesia ada di tangan mereka.
Pada hari ketiga, DRE bakal mencoba mendekati perbatasan Indonesia-Malaysia di Entikong. Memantau kondisi salah satu titik ke luar negeri lewat darat ini adalah pencapaian tertinggi pada etape ketiga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.