Madrid, KompasOtomotif – Pergerakan pebalap untuk pindah, terdepak, menetap, atau bahkan pensiun untuk musim MotoGP 2017, diperkirakan mulai terjadi setelah tiga atau empat seri balap 2016. Hal ini sudah mulai diprediksi Managing Director Yamaha Racing Lin Jarvis.
Semua rider di tim pabrikan atas habis kontraknya akhir tahun ini, kecuali Maverick Vinales bersama Suzuki yang masih akan melanjutkan kerjasama. Jarvis menganggap, semua pebalap akan memantau bagaimana pabrikan bisa beradaptasi dengan aturan baru di MotoGP.
”Biasanya, pebalap akan menandatangani kontrak dua tahun, jadi banyak pembicaraan yang bakal terjadi. Pebalap akan mengincar produsen yang bisa beradaptasi dengan ECU dan ban baru, karena keinginan utama mereka adalah punya motor kompetitif,” ucap Jarvis, dikutip Crash (21/1/2016).
Juara Dunia MotoGP 2015 Jorge Lorenzo sudah menjadi pebalap Yamaha sejak 2008 dan dia sudah pernah mengisyaratkan untuk tinggal, meski pernah diisukan ada bakal pindah ke Ducati.
Sementara Valentino Rossi masih belum bisa diprediksi. Keputusannya untuk pindah, menetap, atau pensiun, akan didasari pada usia. Belum ada yang tahu, apakah di usia ke-37 Rossi akan melanjutkan balapan atau memutuskan istirahat.
”Jika Anda tahu apa yang akan terjadi di masa depan sebelum balapan pertama (2016), ini akan memberi Anda ketenangan. Bukan cuma untuk saya, tapi juga para pebalap. Saya bukannya ingin cepat-cepat (mengikat kontrak dengan pebalap), tapi jika kita bisa melakukan lebih awal akan lebih baik,” kata Jarvis.
Hanya ada dua tim pabrikan, yakni Yamaha dan Honda yang memenangi balapan sejak seri Philip Island 2010 yang direbut Casey Stoner untuk Ducati. Tim satelit bahkan lebih parah, belum ada yang menang lagi sejak Toni Elias merebutnya di Estoril pada 2006. Ini menggarisbawahi pentingnya bergabung dengan tim yang kompetitif.
Tahun depan, pabrikan yang bergabung akan semakin banyak. Selain Yamaha, Honda, Ducati, Suzuki, dan Aprilia, juga ada KTM yang positif meramaikan kompetisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.