Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima "Blunder" Industri Otomotif Sepanjang 2015

Kompas.com - 31/12/2015, 07:41 WIB

Terbukti bersalah, produsen mobil terbesar di Eropa itu melakukan kampanye penarikan massal terhadap seluruh mobil yang dianggap "mencurangi" emisi gas buang, jumlahnya jutaan unit, mulai Januari 2016 mendatang. Bahkan, pimpinan tertinggi sekelas Martin Winterkorn, selaku Chief Executive Officer (CEO) mengundurkan diri dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab.

Perusahaan pembiayaan dan analis ekonomi asal Swedia, Credit Suisse, mengestimasikan, dalam skenario paling buruk Volkswagen harus mengeluarkan dana sampai 87 miliar dollar AS untuk menangani kasus “dieselgate” sampai tuntas. Prediksi lain, biaya paling murah yang harus dikeluarkan sampai skandal ini mereda yakni 26,8 miliar dollar AS.

Hebatnya lagi, kasus ini membuat ambisi VW menjadi merek terbesar di dunia pada 2018 semakin pupus. Salah satunya, rencana ekspansi investasi pembangunan pabrik baru di beberapa negara berkembang di dunia, salah satunya Indonesia. Jadi imbasnya terasa sampai Indonesia.

5. Dua Pameran Otomotif 

Salah satu kejadian paling sensasional yang juga terjadi di paruh kedua 2015, adalah untuk pertama kalinya dihelat dua pameran otomotif bertaraf internasional di Indonesia. Kedua pameran itu, adalah Indonesia International Motor Show (IIMS) besutan Dyandra Promosindo dan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) oleh asosiasi otomotif (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia/Gaikindo).

Kedua pameran berlangsung berdampingan, dalam waktu yang relatif bersamaan, 20-30 Agustus 2015. IIMS tetap dihelat di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Sedangkan GIIAS memanfaatkan fasilitas gedung baru, Indonesia Convention Exhibition (ICE) di BSD, Tangerang.

Muara perpecahan terjadi ketika Dyandra Promosindo memilih untuk masuk lantai bursa, menjadi perusahaan publik. Manajemen dengan regulasi baru, membuat friksi muncul di kalangan karyawan, sampai level eksekutif. 

Ibarat bola salju, perputarannya semakin besar, sehingga terjadi perpecahan besar. Sejumlah top manajemen Dyandra Promosindo memilih keluar dari perusahaan dan mengajak kolega mendirikan perusahaan baru. Hasilnya, muncul dua perusahaan penyelenggara acara (Event Organizer/EO), PT Amara Pameran International (API) yang menghelat Indonesia Motorcycle Show (IMoS), November lalu dan PT Amara Tujuh Perjuangan (SEVEN) yang kini dipercaya Gaikindo menangani pameran otomotif tahunan selanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau