Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
"Peredam Kejut"

Ketika Jualan 1 Juta Unit Setahun itu Disebut Krisis

Kompas.com - 14/12/2015, 08:41 WIB

Jakarta, KompasOtomotif - Para pelaku industri otomotif nasional harus menelan pil pahit tahun ini. Kondisi pasar yang lesu membuat sejumlah prediksi patah, gelombang pesimistis bermunculan, yang berujung pada prediksi penjualan 1 juta unit lebih sedikit sampai akhir 2015.

Data termutakhir wholesale Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukan kalau periode Januari-November 2015, tercatat 940.616 unit mobil sudah terkirim dari pabrik atau impor ke jaringan pemasaran (diler).

Memang kalau dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pasar turun 17,7 persen dari sebelumnya 1.129.317 unit. Menyisakan satu bulan terakhir untuk berjualan, sepertinya menjual 1 juta unit kendaraan saja pasti terlewati, dengan estimasi pesimis, misalnya, Desember cuma menjual 60.000 unit saja.

Kenyataannya, pasar memang turun cukup dalam, dua digit, membuat sejumlah agen tunggal pemegang merek (ATPM) harus berduka cita. Menjual 1 juta unit kendaraan setahun, bukan jumlah yang sedikit, apalagi pasokan ini wajib diserap konsumen.

KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES SPG berpose di salah satu stan di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (19/9/2013). Acara yang memamerkan berbagai produk kendaraan dari puluhan agen tunggal pemegang merek (ATPM) ini akan berlangsung hingga 29 September 2013.

Sudut Pandang
Memang profit perusahaan turun, beberapa pabrik komponen lokal sampai ada yang tutup, pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi meski tidak masif. Kondisi cukup gawat bagi sebagain perusahaan di industri otomotif. Tapi, jika melihat situasi pasar ini dari sudut pandang lain, hasil penjualan sebelas bulan pertama tahun ini, situasinya tidak buruk-buruk amat.

Sedikit menengok ke belakang, dalam catatan sejarah, pasar mobil di Indonesia baru bisa menembus penjualan 1 juta unit mulai 2012, dengan torehan 1.116.230 unit. Jadi baru empat tahun terakhir pasar yang dinikmati ATPM ini menyentuh level 1 juta unit ke atas.

Situasi pasar di 2012, kala itu, membuat sejumlah ATPM berlomba-lomba berniat baik, dengan menanamkan investasi tambahan di Indonesia. Pabrik baru, perluasan lini produksi, sampai pembangunan pusat riset dan pengembangan desain bodi mobil di bangun, terutama oleh merek-merek Jepang.

Gaikindo mencatat, kapasitas produksi kendaraan roda empat di Indonesia sudah mencapai 1.928.131 unit, tercatat sejak 2014. Jumlah ini, meningkat sampai 630.000 unit dari kapasitas produksi di 2012. Artinya, banyak ATPM yang masih berhadap besar pada Indonesia.

Faktanya pasar harus turun ke 1 juta unit tahun ini dan ingat, jumlah ini masih terkandung mobil-mobil impor cukup banyak, sekitar 8 persen. Artinya, harus dihadapi dengan komitmen tinggi, jika memang mau menjadi pemain jangka panjang.

KompasOtomotif-Donny Apriliananda Mercedes-Benz GLA 45 AMG.

Ada Senyum
Beberapa pelaku industri yang mengatakan, kalau sebenarnya konsumen tidak kehilangan daya beli, khususnya di Pulau Jawa dan Bali, sebagai pasar utama. Sayang tingkat kepercayaan diri mereka untuk mengeluarkan uang untuk membeli mobil baru masih malu-malu.

Entah terkesima oleh guliran kasus Mahkamah Konstitusi DPR (MKD) menyangkut kasus "papa minta saham" Freeport atau karena meroketnya dollar AS hingga sempat menembus level Rp 14.000, pertengahan tahun lalu.

Pastinya, meski secara umum pasar mobil nasional turun, tetap ada senyum di kalangan ATPM, terutama merek-merek premium. Mercedes-Benz, misalnya, merek premium asal Jerman ini justru berhasil menorehkan pertumbuhan penjualan 10,8 persen di saat kondisi pasar 180 derajat berbeda situasinya.

Bukti lain, walau tidak relevan, masih ada orang yang rela mengeluarkan uang puluhan juta untuk kencan semalam dengan artis ternama. Artinya, daya beli masih ada, tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkannya.

Salam KompasOto...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau