"Pasar sepertinya setidaknya akan sama seperti tahun ini, berkisar 6,4 juta unit juga. Jadi, target kami itu 6,47 juta - 4,5 juta unit," kata Margono Tanuwijaya, Direktur Pemasaran AHM di Jakarta Pusat, Kamis (3/12/2015).
Tren pergerakan pasar ke arah positif belum terlihat signifikan tahun depan, menurut Margono. Meskipun, upaya pergerakan ekonomi lewat pembangunan berbagai proyek infrastruktur diharapkan bisa memberikan imbas positif, meski tidak banyak.
Namun, ada satu hal yang dikhawatirkan pelaku industri sepeda motor tahun depan, adalah nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah. Bercermin situasi beberapa bulan lalu, nilai tukar rupiah terus merosot terhadap dollar AS, sampai menembus Rp 14.000.
"Sekarang ini, dollar (AS) masih berkisar Rp13.500 - Rp 13.800, kalau tahun depan menyentuh Rp 14.000-Rp 14.500, kacau semuanya," ucap Margono.
Ketergantungan industri otomotif terharap bahan baku impor membuat nilai tukar rupiah rentan para ongkos produksi. Jika dollar naik, otomatis harga sepeda motor juga terkerek naik. Padahal, situasi pasar masih belum bergairah, sehingga yang terjadi justru semakin membuat konsumen berfikir ulang untuk membeli.
"Meski pasar prediksi sama, kami terus berupaya menaikkan pangsa pasar. Hal terbaik yang bisa dilakukan yang itu," kata Margono.