Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Sembarang Mekanik Bisa "Pegang" Mercy

Kompas.com - 01/12/2015, 17:56 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Tangerang Selatan, KompasOtomotif – Mungkin kita bisa bilang, setiap mobil Mercedes-Benz canggih karena punya banyak fitur yang diatur oleh tombol. Namun kecanggihan sebenarnya ada pada sistem terpadu yang mengordinasikan semua fitur itu hingga memudahkan pengemudi berkendara.

Di pusat pelatihan mekanik Mercedes-Benz Indonesia di Ciputat, Tangerang Selatan, kita bisa melihat penampang sistem kelistrikan bodi yang rumit milik salah satu model, E-Class (W211). Sistem ini yang mengatur semua fungsi elektronik, seperti pada instrument cluster, lampu-lampu, klakson, pengunci pintu otomatis, indikator, dan banyak fitur.

Febri Ardani/KompasOtomotif Para calon mekanik sedang berlatih di Pusat Pelatihan Mercedes-Benz Distribution Indonesia di Ciputat, Tangerang Selatan
Janudin, Vocational Trainer Mercedes-Benz Distribution Indonesia, menjelaskan, bagian mesin, lampu, rem, dan transmisi, punya electronic control unit (ECU) tersendiri. Sinkronisasi, perawatan, berikut perbaikan yang dipelajari calon mekanik di fasilitas ini.

Ada banyak hal yang harus diperhatikan untuk mempelajari sistem modern Mercedes-Benz. Janudin mencontohkan bila kabel salah satu lampu sein dicabut (tandanya bohlam rusak), maka lampu kabut akan berkedip menggantikan fungsi sein yang rusak. Proses ini diatur otomatis oleh ECU.

“Rumit itu relatf makanya ada pusat pelatihan. Di sini mempelajari sistem kelistrikan makan waktu hingga dua pekan,” papar Janudin, Selasa (1/12/2015).

Pelatihan buat mekanik beragam, salah satunya dengan tes merangkai seluruh sistem kelistrikan dari nol. Mekanik sambil berpacu dengan waktu harus mencoba memasang kabel-kabel yang tepat hingga semua berfungsi normal.

Menyederhanakan kerumitan tidaklah mudah, itu sebabnya tidak sembarang mekanik bisa menangani Mercedes-Benz. “Ada beberapa sistem yang dilindungi jadi hanya diler resmi yang bisa buka, kalau di bengkel biasa pasti kesulitan,” kata Janudin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau