Perjalanan menuju habitat kerbau rawa di Danau Panggang, hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan bukan perkara mudah. tim harus berangakat sejak pukul 05:00 Wita menembus kepulan asap hingga menyentuh dermaga sebelum akhirnya dilanjutkan menggunakan perahu.
Jarak pandang yang minim membuat iringan rombongan harus ekstra hati-hati, bahkan tak bisa dihindari aksi rem mendadak harus dilakukan. Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam, akhirnya rombongan sampai di tujuan, dan langsung naik ke perahu yang sudah disiapkan.
Kerbau rawa menjadi salah satu binatang endemik yang berada di Danau Panggang, hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Meskis secara bentuk sama dengan kerbau lainnya, tapi keunikan kerbau-kerbau ini suka berendam di sunggai Panggang, yang membuatnya menjadi parenang andal.
Selesai dengan kerbau rawa, tim ekspedisi melanjutkan perjalan hingga Samarinda untuk mengunjungi penangakaran buaya yang ada di Teritip, Kalimantan Timur. Perlu diketahui, Kalimantan juga menjadi salah satu industri pengolahan kulit buaya.
Penangkaan buaya di Teritip memiliki koleksi hingga 3.000 ekor yang terdiri dari beberapa jenis. Mulia dari buaya Muara, Supit, dan Air Tawar.
Perjalan menuju ke penangkaran buaya ini tak membutuhkan waktu lama. Dari lokasi tim ekspedisi Terios 7 Wonders yang berada di samping Bandar Udara Sepinggan, Baikpapan hanya membutuhkan wakut kurang dari 30 menit untuk menuju tempat penangkaran Buaya Teritip. (ADV)