Jakarta, KompasOtomotif – Kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini sedang menurun. Kondisi diperparah dengan dengan nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah yang semakin melambung. Imbasnya, seluruh sektor industri, termasuk otomotif mengalami penurunan penjualan akibat menurunnya daya beli masyarakat karena harga mobil menjadi lebih mahal, apalagi yang diimpor utuh (completely build-up/CBU).
Situasi ini juga dialami Prestige Image Motorcars selaku importir umum (IU) kendaraan mewah di Indonesia. Menurut Presiden Direktur Prestige Motorcars Rudy Salim, penjualan mobil CBU mengalami penurunan, bahkan bukan karena kenaikan dollar AS saja, melainkan setelah dikereknya Pajak Penambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM) mobil premium dan Bea Masuk (BM).
“Penjualan mobil CBU baru cukup drastis turunnya, tetap bukan berarti minat pembelian menurun, kami sebagai IU justru mengalami kenaikan di penjualan mobil CBU bekas,” ungkap Rudy kepada KompasOtomotif melalui pesan singkat, Sabtu (5/9/2015).
Rudy menambahkan, dengan kondisi perekonomian seperti ini, pihaknya memiliki dua strategi yang akan diterapkan, yakni internal dan eksternal. Langkah internal seperti meningkatkan pengetahuan produk, hedging untuk pengaturan nilai mata uang, sedangkan eksternal seperti melakukan promosi terhadap produk baru terus dilakukan.
“Kami akan melakukan promo yang bekerjasama dengan pihak bank agar bisa memberikan cicilan dan bunga ringan sehingga dapat memberikan rangsangan kepada pasar,” katanya.
Harga Naik
Kendaraan CBU yang dijual oleh Prestige Image Motorcars, lanjut Rudy, mengalami kenaikan yang cukup signifikan setelah rupiah melemah terhadap dollar AS dan kenaikan PPnBm serta Bea Masuk (BM). Sayangnya Rudy enggan memberikan informasi berapa persen kenaikannya itu.
Meski begitu, Rudy tetap optimis pasar akan kembali normal di beberapa waktu ke depan, karena pembeli akan beradaptasi dengan keadaan ekonomi yang saat ini tengah tidak kondusif. Namun, usaha apapun, Rudy menginginkan adanya dukungan dari pemerintah.
“Yang saya lIhat di Indonesia terbalik, ketika lesu dan tidak ada purchasing power, ekonomi tidak berjalan, rupiah melemah, lalu ditambah lagi dikenakan PPnBM dan kenaikan bea masuk. Justru seperti ini yang membuat daya beli masyarakat menurun dan mengerem roda perekonomian Indonesia,” bebernya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.