Menampilkan model modifikasi di pameran otomotif menjadi daya tarik tersendiri, keampuhannya sudah terasa saat Go Sporty sanggup menggaet banyak pengunjung mendekati booth Datsun pada IIMS 2014. Pada tahun ini Datsun Indonesia ingin menampilkan sesuatu yang berbeda, maka lahirlah Go Rally.
Wujud aslinya adalah hatchback GO varian terbawah, D. Tetapi, bila dinilai dari bobot perubahannya, model yang masih dijual di bawah Rp 100 juta itu tak lagi punya kesan “mobil murah”.
Seluruh rancangannya dikerjakan oleh divisi Accessories Planning Nissan Motor Indonesia (NMI). Menurut Azmy Suhartono Supervisor Accessories Planning NMI, tantangan pada Go Rally adalah membuat versi modifikasi lebih ekstrem dari Go Sporty.
“Konsepnya seperti mobil reli atau ghymkhana,” kata Azmy kepada KompasOtomotif, Rabu (19/8/2015).
Semakin seram kalau melongok ke keempat kakinya yang memakai “sepatu” balap OZ Racing ukuran 17 inci dengan ban berdaya cengkeram tinggi. Bila ditengok lebih dekat, semua kaki dipasang kit rem AP Racing. Kuda-kuda seperti ini seakan membuat lupa jantung pacu Datsun Go 3-silinder 1.2L bertenaga 68 tk.
Bukan hanya berubah penampilan, bodi Go Rally juga makin singset karena diet khusus. Berbagai komponen seperti pelapis lantai, jok belakang, pelapis bagasi, hingga headunit dibongkar. Ruang kosong di kabin memudahkan pemasangan roll cage 6 titik sebagai syarat keselamatan bila mau turun ke lintasan. Di bagian depan, kap mesin diganti dengan bahan karbon.
Aura balap makin kental karena jok depan diganti tipe bucket dan kemudi palang tiga. Satu-satunya hiburan setelah headunit dicopot adalah indikator yang diletakkan di tengah dasbor. Dari situ, pengemudi bisa memantau tekanan oli, temperatur mesin, dan level boost sebagai persiapan jika mesin ingin dipasang turbocharger.
Azmy mengatakan, modifikasi di bagian mesin baru meliputi piping custom saluran buang, hasilnya suara mesin makin serak. Seluruh hasil yang bisa dilihat sekarang baru sebagian dari rencana awal. Azmy juga mengungkapkan, seharusnya ada tambahan perangkat induksi turbocharger di mesin, tetapi sayang, tidak sempat dikerjakan.
“Kita kerjakan cuma kurang dari tiga bulan, kita buat memang untuk IIMS 2015. Kalau untuk pameran masih bisa, tapi kalau buat balap belum oke. Modifikasi ini ingin menunjukkan mobil LCGC bisa seekstrem ini, belum ada yang pernah bisa seperti ini,” ujar Azmy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.