Selain pabrik, Michelin juga berencana memiliki perkebunan karet sendiri. Menanggapi hal ini, Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin menyambut positif rencana itu. Saleh juga meminta agar Michelin bisa ikut menyerap hasil bumi karet alam produksi petani Indonesia.
“Pabriknya kan baru beroperasi 2019, perkebunan atau plantation karet juga butuh waktu untuk mulai menghasilkan, jadi saya minta Michelin lebih dahulu menyerap karet petani,” ucap Saleh usai menerima Corporate Vice President Public Affairs Michelin, Eric Le Corre di Kementerian Perindustrian, Rabu (6/5/2015).
Dengan menyerap karet lokal, jelas Saleh, maka bisa membantu petani karet dari beberapa wilayah Indonesia, antara lain Sumatera Selatan, Sumut, Riau, Jambi, Kalbar, dan Kalteng.
Dirjen Basis Industri Manufaktur Kemenperin, Harjanto menambahkan, baru sekitar 20 persen produksi karet nasional diserap oleh industri ban, sedangkan di Thailand dan Malaysia sudah mencapai 40 persen dari total produksi masing-masing dua negara itu. Selama ini, sepertiga kebutuhan karet di unit-unit produksi Michelin seluruh dunia berasal dari Indonesia dan ke depan diharapkan porsinya bisa bertambah.
VP Michelin, Eric Le Corre menyampaikan optimisme tentang prospek bisnis jangka panjang di Indonesia kepada Menperin. “Michelin selalu terbuka mencari peluang baru di seluruh dunia. Permintaan Menteri Perindustrian akan kami sampaikan ke manajemen di kantor pusat Michelin di Perancis,” beber Eric.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.