Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

90 Persen Lebih Masyarakat Butuh Sepeda Motor

Kompas.com - 15/01/2015, 18:00 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Gagalnya pemerintahan di berbagai daerah menyediakan sarana transportasi massal yang memadai, memicu masyarakat tetap mengandalkan kendaraan pribadi sebagai moda transportasi harian. Menariknya, lebih dari 90 persen di antara mereka menyatakan butuh sepeda motor. Sisanya, mobil.

Angka tersebut terungkap dari hasil penelitian dan analisis internal, yang dipresentasikan Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Margono Tanuwijaya, di Jakarta, (14/1/2014), tentang ekspektasi konsumen akan moda transportasi harian 2-3 tahun ke depan.

”Ini menunjukkan bahwa sepeda motor tetap menjadi moda transportasi pilihan masyarakat yang tak hanya terjangkau, tetapi juga fleksibel untuk menemani kegiatan sehari-hari,” ujar Margono.

Dari angka itu, di-breakdown lagi menjadi model sepeda motor idaman untuk para biker. Didapati bahwa lebih dari 80 persen orang-orang yang membutuhkan kendaraan roda dua mendamba tipe skuter matik. Sisanya tipe sport.

Konsumen juga punya kriteria untuk memboyong sepeda motor berdasarkan keinginan. Dari banyak kriteria, didapat empat kriteria utama, yakni secara berurutan terdiri dari desain, merek, fitur, dan performa. Honda sendiri masih menjadi merek favorit masyarakat berdasarkan survei.

Tantangan

Meski sepeda motor tetap menjadi andalan dalam beberapa tahun ke depan, tantangan untuk mempertahankan penjualan ternyata cukup terjal. Dikatakan Executive Vice President Director AHM Johannes Loman di kesempatan yang sama, permintaan sepeda motor tahun ini akan sedikit lebih kecil atau paling tidak sama dengan tahun lalu, yakni 7,8 juta unit.

”Banyak tantangan menanti industri sepeda motor tahun ini, mulai fluktuasi harga bbm, potensi pelemahan nilai tukar rupiah, peningkatan suku bunga, dan banyak lainnya,” jelas Loman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau