Ambisi Toyota di Olimpiade Tokyo 2020

Tokyo, KompasOtomotif - Toyota Motor Corporation memprediksi biaya produksi mobil berteknologi fuel cell bisa menurun drastis sampai sepertiga atau seperempat dari biaya produksi Mirai. Kendaraan yang mengonsumsi hidrogen sebagai bahan bakar utama ini sudah resmi diluncurkan di Tokyo, pekan lalu.

Langkah Toyota ini termasuk ambisius. Tapi, hal tersebut menggambarkan pelannya pengurangan biaya produksi pada mobil berteknologi fuel cell pertama di dunia yang sudah dipasarkan secara massal, yakni Mirai.

Saat diluncurkan, biaya produksi Mirai mencapai seperduapuluh dari sistem serupa yang pertama kali dipamerkan Toyota, pada 2008 lalu. Yasuhiro Nonobe, General Manajer Sistem Kendaraan dan Desain Fuel Cell Toyota mengatakan, mempercepat penurunan biaya produksi yang dramatis memang sulit dilakukan.

Tapi, ia bersama tim menargetkan biaya produksi bisa berkurang hingga seperempat untuk kendaraan generasi fuel cell selanjutnya. Model ini baru akan diluncurkan lima atau enam tahun kemudian.

Di sisi lain, Toyota berambisi untuk mengejar teknologi fuel cell yang lebih murah pada 2020, saat diselenggarakannya ajang olahraga dunia, Olimpiade di Tokyo, Jepang. Ajang ini menjadi waktu yang tepat untuk memamerkan teknologi mobil ramah lingkungan karena disaksikan seluruh bangsa dunia.

"Itu tantangan, kami harus bekerja keras, karena Olimpiade merupakan kesempatan emas," beber Nonobe, dilansir Autonews Europe (27/11/2014).

Biaya produksi yang turun secara bertahap, akan membuat kendaraan fuel cell jadi lebih terjangkau dalam skala ekonomi. Teknologi kendaraan fuel cell, saat ini berbiaya mahal, dan harus memanfaatkan subsidi pemerintah untuk bisa dijual ke konsumen.

Toyota menyatakan akan menjual Mirai dengan banderol 57.500 dollar AS, mulai akhir 2015. Harga ini akan lebih murah setibanya ke tangan konsumen, karena potongan harga sekitar 13.000 dollar di California, AS.