Jakarta, KompasOtomotif – Banyak orang yang tidak ingin lelah dalam perjalanan mudik dengan mengendarai mobil sendiri ke kampung halaman. Tren untuk ”orang-orang kota” saat ini, mudik naik angkutan umum, lalu sewa mobil di daerah asal. Ini terutama dilakukan oleh pemudik yang kota kampung halamannya ”nanggung”.
”Iya kan? Lebih gampang. Orang-orang sudah pinter, supaya tidak lelah. Misalnya dari Jakarta mau ke Blitar, naik pesawat ke Surabaya, terus rental mobil. Atau daerah Banyumas yang tidak ada airport, naik kereta ke Cirebon, lalu sewa mobil. Ini banyak,” kata Direktur PT Serasi Autoraya Jefry Rudyanto Sirait, Kamis (17/7/2014) di Jakarta.
Dikatakan, rata-rata waktu liburan untuk para pemudik adalah satu minggu. Hal ini menjadi keuntungan tersendiri untuk bisnis rental mobil dengan semakin menambah ketersediaan unit, terutama di daerah-daerah yang berpotensi sebagai tempat transit untuk ke kota satelit di sekitarnya.
Memang, diakui Jefry, pada peak season akan ada lonjakan harga. Disebutkan, hal ini bukan semata-mata menarik untuk dan mengeruk uang, namun sebagai pengganti para karyawan yang lembur dan tidak libur atau sebagai kompensasi overtime. ”Wajar dong, kan libur nasional, ibarat kerja itu overtime atau progresif,” celetuk Jefry.
Tren ini sebenarnya cukup positif untuk mengurangi kemacetan di jalan saat arus mudik dan balik. Dengan memanfaatkan moda transportasi umum, dan menggunakan mobil sewaan di kampung halaman, memang secara finansial akan lebih mahal. Namun efek positifnya jauh lebih banyak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.