"Kami lagi dorong, kalau bisa Chrysler bisa merakit mobil di PT Gaya Motor (Grup Astra) atau PT National Assembler (milik Indomobil), mudah-mudahan mereka mau," jelas Soerjono, Direktur Industri Alat Transportasi Darat Kementerian Perindustrian menjawab KompasOtomotif, di Jakarta Selatan, Senin (23/6/2014).
Dijelaskan, Chrysler sudah menyatakan minatnya melokalisasi kendaraan di Indonesia dengan rencana membangun pabrik baru. Tapi, Kemenperin justru menganjurkan supaya bisa memulai lokalisasi dengan menyewa rakit pada perusahaan-perusahaan yang sudah ada.
"Kalau bangun pabrik baru kan mahal, dengan menumpang rakit justru lebih kompetitif. Ini sifatnya sementara, setelah penjualan membesar baru bisa bisa bangun pabrik sendiri," lanjut Soerjono.
Selain Chrysler, Kemenperin juga berusaha mendorong Tata Motors untuk melakukan hal yang sama. Produsen mobil asal India itu sudah menyatakan minat membangun pabrik baru di Indonesia setelah volume penjualan meningkat.
"Saya dapat informasi kalau Gaya Motor itu masih punya kapasitas yang belum dimanfaatkan. Buktinya, BMW sampai sekarang merakit mobil di sana dan baik-baik saja," lanjut Soerjono. Selain itu, lanjutnya, PT Kia Mobil Indonesia (KMI) baru saja menghentikan perakitan mobilnya di National Assembler, sehingga bisa dimanfaatkan merek lain yang berminat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.