Qingshan Cao, Direktur Pelaksana Guangzhou Qicheng Taxi Company Limited, mengatakan, kelebihan utama yang ditawarkan oleh mobil listrik adalah biaya operasi yang lebih murah. Berbeda dengan mobil konvensional, setiap 5.000 km penggunaan wajib melakukan pergantian komponen "fast moving" seperti filter, oli, dan lain sebagainya.
"Karena mobil ini listrik, praktis hanya pemeriksaan yang cuma dilakukan. Kalau dikira-kira, biaya perawatannya hanya seperempat dari biaya perawatan yang dibutuhkan untuk Teana," jelas Cao di Guangzhou, Selasa (22/4/2014).
Konsumsi
Untuk konsumsi listrik, tenaga yang dibutuhkan jauh lebih murah ketimbang beli bensin. Cao mencontohkan, dengan menggunakan mobil bermesin bensin kapasitas 1.6-2.0 liter, butuh 10 liter untuk berjalan 100 km. Sementara, e30 mengonsumsi 15 kWh listrik, jika dikonversikan secara harga, sama dengan 2 liter bensin di China, untuk berjalan dengan jarak yang sama.
"Harga bensin per liter itu 8 yuan (Rp 14.800), sementara harga listrik per kWh itu hanya 1 yuan (Rp.1800). Jadi perbandingannya sudah bisa terlihat," beber Cao.
Untuk pengisian ulang tenaga (charging) pada baterai ada dua cara yang bisa dilakukan. Pertama dengan charger normal (NC) dan charger cepat (QC). Ketika menggunakan model cepat, butuh waktu 30 menit dari posisi kosong sampai penuh dengan jarak tempuh 100 km. Sedangkan menggunakan NC butuh waktu 7-8 jam dari nol sampai penuh dengan jarak tempuh 120 km.
Meski menawarkan sensasi berbeda dengan mobil listrik, argo taksi Qicheng Taxi tetap sama seperti perusahaan lainnya. Saat ini total populasi taksi yang beroperasi di Guangzhou mencapai 21.000 unit, artinya populasi mobil listrik masih sangat sedikit. "Kami sudah ada rencana mau menambah mobil lagi di masa mendatang," tutup Cao.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.