Jakarta, KompasOtomotif - Mazda Indonesia tahun ini lebih realistis, menargetkan penjualan 12.000 unit, naik 8,5 persen dari tahun lalu 11.052 unit. Tahun lalu, penjualan Mazda turun dibandingkan 2012, yaitu 12.391 unit.
Keizo Okue, Presiden Direktur PT Mazda Motor Indonesia (MMI) mengaku, target ini cukup baik karena pasar mobil di Indonesia tahun ini diprediksi turun. "Turun, jika dibandingkan 2013 tanpa menghitung LCGC. Pasalnya, kami tidak ikut di segmen itu. Jadi target tetap naik," jelas Okue di sela Media Gathering Mazda, Fable, Jakarta Selatan, (23/1/2014).
Tahun ini, jelasnya, penjualan LCGC bisa mencapai 100.000 unit. Jika GAIKINDO memprediksi penjualan 1,250 juta unit, tanpa LCGC total penjualan hanya 1,15 juta unit. Pasar ini kemudian diperebutkan model lama DAN baru yang diluncurkan tahun ini. "Kondisi ekonomi kurang mendukung karena suku bunga kredit tinggi dan nilai tukar rupiah masih lemah," beber Okue.
Tahun ini, Mazda masih mengandalkan tiga model utamanya, yakni Mazda2, CX-5 dan Biante. Ketiga model ini tahun lalu menunjukkan performa penjualan memuaskan dengan pertumbuhan 57 persen (Biante) dan 49 persen (CX-5). Sementara Mazda2 masih model terlaris dengan sumbangan 31,2 persen atau 3.456 unit.
Turun
2013, MMI gagal mencapai target penjualan yang semula ditetapkan 16.000 unit. Kegagalan ini, menurut Okue karena minimnya penjualan pikap terbaru BT-50. Kondisi bisnis pertambangan dan hasil perkebunan yang anjlok langsung berdampak pada penjualan.
"Semua merek yang memasarkan pika merasakannya. Saya berharap situasi pertambangan dan perkebunan bisa membaik segera dan membuat penjualan BT-50 lebih baik," kilah Okue.
Untuk model baru yang diandalkan Mazda tahun ini, Okue enggan menjelaskannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.